Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2021, 12:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Boko Haram merupakan kelompok teroris yang yang berbasis di wilayah timur laut Nigeria. Kelompok ini didirikan oleh Muhammad Yusuf pada 2002.

Sejak 2009, kelompok teroris ini telah melakukan pembunuhan dan aksi kekerasan berskala besar di negara tersebut.

Niat awal berdirinya kelompok adalah untuk menghapuskan korupsi dan ketidakadilan di Nigeria sebagaimana dilansir Britannica.

Baca juga: Pemimpin Boko Haram Tewas Bunuh Diri Saat Perang

Boko Haram menuding, kondisi yang terjadi di Nigeria disebabkan akibat pengaruh Barat. Kelompok ini lantas memaksakan syariat versi mereka sendiri.

Pada 2009, Yusuf dan beberapa anggota Boko Haram terbunuh oleh pasukan keamanan. Tampuk kepemimpinan kelompok ini lantas diambil alih Abubakar Shekau pada 2010.

Pada 2015 kelompok ini berjanji setia kepada ISIS dan mengubah namanya menjadi Negara Islam di Afrika Barat (ISWA).

Tahun berikutnya kelompok itu terpecah dengan satu faksi mempertahankan nama ISWA dan faksi lainnya yang mempertahankan nama aslinya.

Baca juga: Menghindar dari ISIS, Pemimpin Boko Haram Bunuh Diri Ledakkan Rompi Bom

Aktivitas awal

Tentara Nigeria melakukan patroli di jalanan kota minyak Banki di wilayah timur laut negeri itu yang hancur akibat pertempuran melawan Boko Haram.FLORIAN PLAUCHEUR / AFP Tentara Nigeria melakukan patroli di jalanan kota minyak Banki di wilayah timur laut negeri itu yang hancur akibat pertempuran melawan Boko Haram.

Boko Haram mendapat sorotan luas pada Juli 2009 ketika anggota kelompok tersebut diduga menjadi sasaran penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh polisi.

Karena tak mendapatkan penyelidikan resmi atas masalah tersebut, Boko Haram lantas melancarkan serangan terhadap pos polisi serta membunuh puluhan polisi.

Ketika polisi tidak bisa mengendalikan situasi, tentara diterjunkan untuk melawan Boko Haram.

Nigeria lantas melancarkan Operasi Satgas Gabungan yang kemudian menewaskan lebih dari 700 anggota Boko Haram.

Baca juga: 4 Kelompok Teroris yang Paling Mematikan di Dunia, dari ISIS hingga Boko Haram

Operasi ini juga menghancurkan masjid yang digunakan kelompok itu sebagai markasnya. Yusuf dan pemimpin lainnya ditangkap oleh militer dan diserahkan ke polisi.

Beberapa hari kemudian, mayat Yusuf dan rekan-rekannya yang penuh peluru dipajang di depan umum.

Pembunuhan di luar proses hukum oleh polisi membuat marah kelompok tersebut. Setelah insiden itu, Boko Haram tampaknya menjadi tidak aktif.

Sampai di tahun berikutnya, pada 2010, sebuah video yang menunjukkan Abubakar Shekau menyatakan bahwa dia adalah pemimpin baru Boko Haram dan bersumpah untuk membalas kematian Yusuf dan anggota lainnya.

Baca juga: Bentrok dengan Pasukan Khusus Nigeria, 33 Anggota Boko Haram Tewas

Kebangkitan

Seorang prajurit Nigeria berjaga di kota Gwoza, yang dibebaskan dari cengkeraman Boko Haram pada April lalu.AP Photo Seorang prajurit Nigeria berjaga di kota Gwoza, yang dibebaskan dari cengkeraman Boko Haram pada April lalu.

Pada musim panas 2010, kelompok itu mulai membunuh orang-orang, biasanya petugas polisi, dan juga menyerang target yang lebih besar.

Sebuah operasi Boko Haram yang menarik perhatian luas terjadi pada September 2010, ketika kelompok itu menyerang sebuah penjara di kota Bauchi, negara bagian Bauchi.

Operasi tersebut membebaskan lebih dari 700 narapidana, termasuk sekitar 100 anggota Boko Haram.

Pada akhir 2010, pada Malam Natal, kelompok itu menyerang dua gereja Kristen di Maiduguri dan meledakkan bahan peledak di lingkungan Kristen di Jos, di negara bagian Plateau.

Sejak saat itu, serangan Boko Haram bukannya mereda justru semakin meningkat dengan membunuh dan melukai banyak orang.

Baca juga: Ranjau Boko Haram Meledak, 11 Pasukan Keamanan Nigeria Tewas

Boko Haram biasanya berfokus pada target polisi, militer, pemerintah, gereja, sekolah Kristen, dan individu Muslim yang kritis terhadap kelompok tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com