Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diserang Tentara Myanmar Membabi Buta, 100.000 Orang Mengungsi

Kompas.com - 10/06/2021, 09:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Hampir 100.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, di Negara Bagian Kayah, Myanmar, terpaksa mengungsi.

Mereka terpaksa mengungsi akibat serangan membabi buta tentara Myanmar terhadap wilayah sipil baru-baru ini.

Laporan tersebut disampaikan oleh kantor PBB di Myanmar yang dikeluarkan pada Selasa (8/6/2021) sebagaimana dilansir The Irrawaddy.

Baca juga: Utusan HAM PBB Khawatir Banyak Korban Tewas akibat Kelaparan di Myanmar

Kantor PBB di Myanmar mengaku prihatin dengan situasi keamanan dan kemanusiaan yang memburuk dengan cepat di Negara Bagian Kayah dan daerah lain di Myanmar tenggara.

Pasalnya, banyak dari pengungsi mencari keselamatan di beberapa wilayah dan hutan di wilayah Negara Bagian Shan.

“Krisis ini dapat mendorong orang melintasi perbatasan internasional mencari keselamatan, seperti yang sudah terlihat di bagian lain negara itu,” katanya.

Negara Bagian Kayah telah menyaksikan pertempuran antara tentara Myanmar dan kelompok perlawanan sipil lokal yang menentang kekuasaan junta militer sejak bulan lalu.

Baca juga: Kabur dari Junta Militer, Wartawan Myanmar Dapat Suaka dari Thailand

Kedua belah pihak telah menderita korban dalam baku tembak sporadis. Sebagai tanggapan, tentara Myanmar menyerbu dan menembaki daerah sipil.

Tentara Myanmar mengamuk dengan merusak tempat tinggal dan bangunan keagamaan, memaksa warga sipil setempat bersembunyi di hutan terdekat.

Sejak militer menggulingkan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan melakukan kudeta pada 1 Februari, Myanmar telah terjerumus ke dalam kekacauan rakyat menolak junta militer.

Selama lebih dari empat bulan, junta menghadapi oposisi nasional, termasuk perlawanan bersenjata gaya gerilya di beberapa daerah termasuk di Negara Bagian Kayah.

Baca juga: Singapura: Mengecewakan Progres Penyelesaian Krisis Kudeta Myanmar Sangat Lambat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com