Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sengaja Bantu Interpol Tangkap Sindikat Kriminal di 100 Negara, Gembong Narkoba Diminta Segera Serahkan Diri

Kompas.com - 09/06/2021, 19:57 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com - Seorang tersangka gembong narkoba Australia diperintahkan untuk menyerahkan diri demi keselamatannya sendiri, setelah dia ditipu untuk mengungkapkan informasi tentang ratusan penjahat terorganisir.

Hakan Ayik, yang diyakini sekarang tinggal di Turki, mengira dia membantu rekan kriminal ketika dia menyarankan mereka menggunakan aplikasi komunikasi terenkripsi.

Apa yang tidak dia ketahui adalah bahwa dia telah ditipu oleh petugas Polisi Federal Australia (AFP) dan FBI.

Baca juga: Kisah Istri El Chapo: Ratu Kartel Narkoba yang Dulu Glamor, Kini Hidup di Sel Kecil

Ayik diberi handphone dengan aplikasi ANOM di dalamnya oleh agen yang menyamar. Dia kemudian merekomendasikan layanan pesan tersebut ke rekan kriminal lainnya.

"Dia diidentifikasi karena posisinya dalam komplotan kejahatan ini," kata seorang penyelidik senior yang dikutip oleh Australian Telegraph.

"Dia adalah target utama, sebagai orang tepercaya (di komplotan kriminal) dan akan berhasil mendistribusikan platform ini."

Ribuan penjahat yang tertipu ikut menggunakan aplikasi telepon terenkripsi yang disarankan Ayik. Akibatnya, polisi kemudian dapat memantau percakapan komplotan kriminal di seluruh dunia tanpa sepengetahuan mereka.

Atas “bantuan” Ayik, lembaga penegak hukum internasional telah menangkap sekitar 800 tersangka kejahatan di seluruh dunia.

Namun, Komisaris AFP Reece Kershaw mengatakan jebakan kepolisian ini sekarang membuat pria 42 tahun itu menjadi target komplotan kriminal lainnya.

"Mengingat ancaman yang dia hadapi, dia sebaiknya menyerahkan diri kepada kita sesegera mungkin," katanya melansir Sky News pada Rabu (9/6/2021).

Baca juga: Istri Gembong Narkoba Meksiko El Chapo Bakal Mengaku Bersalah

Menurut Kershaw Ayik merupakan salah satu koordinator perangkat khusus ini, jadi dia pada dasarnya, tanpa sadar sudah menjebak rekan-rekannya sendiri.

"Semakin cepat dia menyerahkan diri, semakin baik untuk dia dan keluarganya."

Ratusan orang telah ditangkap dan rencana pembunuhan digagalkan setelah geng kriminal ditipu untuk menggunakan aplikasi ANOM tersebut.

Investigasi bersama yang dipimpin oleh FBI, Europol dan AFP, menugaskan pejabat AS mengendalikan aplikasi pesan terenkripsi yang disebut ANOM pada 2018.

Rencana itu disusun setelah FBI menghapus aplikasi yang relatif “aman” sebelumnya, dan disukai oleh para penjahat, Phantom Secure.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com