Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar di China Terpaksa Ikut Ujian Masuk Universitas dalam Isolasi Covid-19 Setelah Lusinan Kasus Ditemukan Lagi

Kompas.com - 09/06/2021, 18:23 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pasien remaja Covid-19 di China selatan terpaksa mengikuti ujian masuk perguruan tinggi China (Gaokao) di kamar rumah sakit, dalam isolasi yang disebabkan oleh virus corona.

Guangdong, sebuah provinsi berpenduduk padat yang berbatasan dengan Hong Kong, telah melaporkan lusinan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi itu mendorong pihak berwenang memberlakukan pembatasan perjalanan, dan pengujian massal tepat sebelum ujian yang terkenal itu diadakan.

Baca juga: AS Akan Boikot Olimpiade Beijing, China Marah Tuding Itu Politisasi

AFP melaporkan, Gaokao dimulai pada Senin (7/6/2021) dan berakhir pada Rabu (9/6/2021).

Biasanya periode ini merupakan titik paling menegangkan dalam kehidupan seorang siswa di China. Hasil dari ujian ini akan menentukan penerimaan ke universitas, dan membentuk prospek karier masa depan.

Pemerintah setempat telah mengirim ratusan taksi dan bus untuk mengangkut siswa dari lingkungan yang terkena wabah ke tempat ujian.

Media pemerintah CCTV, menunjukkan rekaman pengemudi dengan pakaian alat pelindung diri (APD) menyemprot kursi-kursi bus.

Siswa dibagi ke dalam ruangan yang berbeda berdasarkan tingkat risiko Covid-19 mereka. Bagi mereka yang diketahui memiliki kontak dengan pasien positif Covid-19, mengambil tes dalam kelompok yang lebih kecil.

Tetapi siswa yang terinfeksi dengan gejala ringan harus mengikuti ujian berat sendirian di ruang isolasi yang terang benderang di rumah sakit atau lokasi khusus.

Rekaman CCTV menunjukkan seorang siswa duduk di satu meja dan menggaruk-garuk kepalanya saat membaca kertas ujian. Sebotol pembersih tangan di meja dan petugas mengawasinya di layar TV.

Rekaman lainnya menunjukkan pemeriksa dengan masker dan APD mengeluarkan kertas ujian yang sudah diisi dari siswa yang terinfeksi Covid-19. Petugas lalu menggantung kertas itu di rak pengering pakaian untuk disemprot dengan desinfektan.

Baca juga: WHO Mengaku Tak Bisa Paksa China Berikan Informasi Asal Usul Covid-19

Pejabat provinsi memeriksa lokasi pengujian di Guangzhou akhir pekan lalu. Mereka mendesak penguji untuk memastikan "siswa merasa nyaman, orang tua merasa nyaman dan masyarakat diyakinkan," kata pemerintah setempat.

Ujian gaokao tahun lalu ditunda karena sekolah ragu untuk melanjutkan kegiatan massal karena virus Covid-19, yang pertama kali muncul di negara itu pada akhir 2019.

Kehidupan di China telah kembali hampir normal, dengan pihak berwenang menangani wabah sporadis dengan pengujian agresif dan karantina lokal.

Pihak berwenang Guangzhou menutup bioskop dan bar karaoke di seluruh kota pada Selasa (8/6/2021). Penguncian wilayah dilakukan, sementara para pelancong yang meninggalkan kota diminta menunjukkan bukti tes negatif Covid-19.

Kasus Covid-19 China mencatat temuan delapan kasus baru Covid-19 yang ditularkan secara lokal pada Rabu (9/6/2021), yang semuanya terdeteksi di provinsi Guangdong.

Baca juga: VIDEO: 15 Gajah Liar Rebahan Bareng Setelah Jalan 500 Km di Hutan China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com