BEIJING, KOMPAS.com - Pasien remaja Covid-19 di China selatan terpaksa mengikuti ujian masuk perguruan tinggi China (Gaokao) di kamar rumah sakit, dalam isolasi yang disebabkan oleh virus corona.
Guangdong, sebuah provinsi berpenduduk padat yang berbatasan dengan Hong Kong, telah melaporkan lusinan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi itu mendorong pihak berwenang memberlakukan pembatasan perjalanan, dan pengujian massal tepat sebelum ujian yang terkenal itu diadakan.
Baca juga: AS Akan Boikot Olimpiade Beijing, China Marah Tuding Itu Politisasi
AFP melaporkan, Gaokao dimulai pada Senin (7/6/2021) dan berakhir pada Rabu (9/6/2021).
Biasanya periode ini merupakan titik paling menegangkan dalam kehidupan seorang siswa di China. Hasil dari ujian ini akan menentukan penerimaan ke universitas, dan membentuk prospek karier masa depan.
Pemerintah setempat telah mengirim ratusan taksi dan bus untuk mengangkut siswa dari lingkungan yang terkena wabah ke tempat ujian.
Media pemerintah CCTV, menunjukkan rekaman pengemudi dengan pakaian alat pelindung diri (APD) menyemprot kursi-kursi bus.
Siswa dibagi ke dalam ruangan yang berbeda berdasarkan tingkat risiko Covid-19 mereka. Bagi mereka yang diketahui memiliki kontak dengan pasien positif Covid-19, mengambil tes dalam kelompok yang lebih kecil.
Tetapi siswa yang terinfeksi dengan gejala ringan harus mengikuti ujian berat sendirian di ruang isolasi yang terang benderang di rumah sakit atau lokasi khusus.
Rekaman CCTV menunjukkan seorang siswa duduk di satu meja dan menggaruk-garuk kepalanya saat membaca kertas ujian. Sebotol pembersih tangan di meja dan petugas mengawasinya di layar TV.
Rekaman lainnya menunjukkan pemeriksa dengan masker dan APD mengeluarkan kertas ujian yang sudah diisi dari siswa yang terinfeksi Covid-19. Petugas lalu menggantung kertas itu di rak pengering pakaian untuk disemprot dengan desinfektan.
Baca juga: WHO Mengaku Tak Bisa Paksa China Berikan Informasi Asal Usul Covid-19
Pejabat provinsi memeriksa lokasi pengujian di Guangzhou akhir pekan lalu. Mereka mendesak penguji untuk memastikan "siswa merasa nyaman, orang tua merasa nyaman dan masyarakat diyakinkan," kata pemerintah setempat.
Ujian gaokao tahun lalu ditunda karena sekolah ragu untuk melanjutkan kegiatan massal karena virus Covid-19, yang pertama kali muncul di negara itu pada akhir 2019.
Kehidupan di China telah kembali hampir normal, dengan pihak berwenang menangani wabah sporadis dengan pengujian agresif dan karantina lokal.
Pihak berwenang Guangzhou menutup bioskop dan bar karaoke di seluruh kota pada Selasa (8/6/2021). Penguncian wilayah dilakukan, sementara para pelancong yang meninggalkan kota diminta menunjukkan bukti tes negatif Covid-19.
Kasus Covid-19 China mencatat temuan delapan kasus baru Covid-19 yang ditularkan secara lokal pada Rabu (9/6/2021), yang semuanya terdeteksi di provinsi Guangdong.
Baca juga: VIDEO: 15 Gajah Liar Rebahan Bareng Setelah Jalan 500 Km di Hutan China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.