Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Batasi Volume Pengeras Suara Masjid karena Banyak Warga Komplain

Kompas.com - 01/06/2021, 07:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Menteri Urusan Islam Arab Saudi Abdullatif Al Sheikh pada Senin (31/5/2021) mengungkapkan alasan negaranya membatasi volume pengeras suara atau speaker masjid.

Ia membela keputusan Arab Saudi membatasi penggunaan pengeras suara masjid karena dipicu oleh komplain tentang kebisingan yang berlebihan.

Pekan lalu, Kementerian Urusan Islam Arab Saudi membatasi pengeras suara masjid dengan larangan suara tidak boleh melebihi sepertiga volume maksimal.

Baca juga: Arab Saudi Batasi Speaker Masjid Hanya untuk Azan dan Ikamah, Ini Alasannya

Perintah itu juga membatasi speaker masjid hanya untuk mengumandangkan azan dan ikamah bukan khotbah, sehingga memicu pro-kontra di media sosial.

Abdullatif Al Sheikh lalu menerangkan, pembatasan pengeras suara masjid ini dilakukan setelah banyaknya keluhan bahwa volume keras mengganggu anak-anak serta orang tua.

"Mereka yang mau shalat tidak perlu menunggu... imam azan," kata Sheikh dalam video yang diterbitkan televisi pemerintah.

"Mereka harus berada di masjid terlebih dahulu," lanjutnya, dikutip Kompas.com dari AFP.

Beberapa saluran televisi juga menayangkan doa serta pembacaan Al Quran, kata Sheikh, sehingga menurut dia volume pengeras suara masjid harus dibatasi.

Baca juga: Arab Saudi: Pengeras Suara Masjid Hanya untuk Azan dan Ikamah


Halaman:

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com