Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi, Rusia Anggap AS dan Ceko Negara Tak Bersahabat

Kompas.com - 15/05/2021, 18:09 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Pemerintah Rusia secara resmi menganggap Amerika Serikat (AS) dan Republik Ceko sebagai negara yang tidak bersahabat.

Moskwa juga mengumumkan bahwa misi diplomatik AS tidak dapat lagi mempekerjakan staf lokal sementara misi diplomatik Ceko dapat mempekerjakan staf lokal maksimal 19 orang.

Baca juga: Guru Ini Lindungi Muridnya dari Penembakan di Rusia, tetapi Anaknya Tewas Ditembak

Sebelumnya, Rusia mengumumkan larangan AS mempekerjakan staf lokal pada bulan lalu sebagai bagian dari pembalasannya atas sejumlah sanksi yang dijatuhkan Washington kepada Moskwa.

AS menjatuhkan sanksi bertubi-tubi kepada Rusia karena dituduh ikut campur dalam pilpres 2020 dan keterlibatannya dalam peretasan terhadap lembaga-lembaga penting AS.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, AS memiliki waktu hingga 1 Agustus untuk memenuhi persyaratan baru tersebut.

Hubungan antara Rusia dan Ceko memanas bulan lalu ketika Praha menuduh intelijen militer Moskwa berada di balik ledakan di sebuah depot amunisi pada 2014.

Baca juga: Rusia Berduka atas Korban Penembakan di Sekolah Kazan

Setelah membuat tuduhan tersebut, Ceko juga mengusir puluhan staf diplomatik Rusia sebagaimana dilansir The Guardian, Jumat (14/5/2021).

Rusia menolak tuduhan tersebut dan membalas dengan mengusir diplomat Ceko.

Tak cukup sampai di situ, Rusia juga memerintahkan Ceko untuk memecat sebagian besar staf lokalnya di Moskwa.

Kementerian Luar Negeri Ceko menyesalkan langkah terbaru dari Rusia tersebut.

Baca juga: 7 Anak Tewas dalam Penembakan Sekolah Rusia, Tersangka Seorang Pemuda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com