MOSKWA, KOMPAS.com - Para pelayat berkumpul pada Rabu (12/5/2021) untuk pemakaman siswa dan staf yang dibunuh oleh seorang remaja pria bersenjata di sebuah sekolah Rusia.
Tragedi yang terjadi pada Selasa (11/5/2021) itu menewaskan tujuh siswa dan dua staf di sekolah di pusat kota Kazan.
Di antara korban adalah Elvira Ignatieva, seorang guru bahasa Inggris berusia 26 tahun. Dia dilaporkan meninggal saat melindungi murid-muridnya dari pria bersenjata itu.
Baca juga: 7 Anak Tewas dalam Penembakan Sekolah Rusia, Tersangka Seorang Pemuda
Kejadian ini memicu seruan untuk kontrol yang lebih ketat pada senjata dan internet di “Negara Beruang Putih.”
Presiden Rusia Vladimir Putin meminta anggota parlemen memperkuat undang-undang pengendalian senjata, dan pejabat senior lainnya menuntut regulasi yang lebih ketat dari internet.
Bendera setengah tiang dikibarkan di seluruh Kazan, di kota mayoritas Muslim, ibu kota Republik Tatarstan Rusia.
Anggota keluarga yang mengenakan pakaian hitam, bersama dengan siswa meletakkan bunga dan membaca Al Quran di kuburannya selama upacara pemakaman.
"Keponakan saya seperti bintang yang bersinar: dia lepas landas, menyala dan menghilang," kata bibinya yang menangis dan mengenakan syal hitam, Anna Ignatieva (62 tahun) kepada AFP.
Pria bersenjata berusia 19 tahun itu melepaskan tembakan pada Selasa (11/5/2021) di Sekolah No. 175 di Kazan. Dia dipersenjatai dengan senapan dan setidaknya satu alat peledak rakitan.
Dia diidentifikasi sebagai Ilnaz Galyaviev, mantan siswa di sekolah tersebut.
Kepanikan menyebar ke seluruh gedung, dengan beberapa siswa melompat dari jendela untuk melarikan diri.
Pria bersenjata itu ditahan dalam waktu sekitar satu jam.
Baca juga: AL AS Sita Ribuan Senjata Ilegal Buatan Rusia dan China di Laut Arab
Galyaviev, yang baru-baru ini diberhentikan dari sekolah teknik lokal karena nilai buruk, terlihat dalam rekaman interogasi yang bocor secara online.
Dalam rekaman itu dia mengklaim sebagai Tuhan dan bahwa dia memiliki "monster" di dalam dirinya.
Dia dijadwalkan tampil di pengadilan pertama pada Rabu (12/5/2021).