Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Akhirnya Setuju Melebarkan Terusan Suez setelah Insiden Kapal Ever Given

Kompas.com - 12/05/2021, 13:37 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

SUEZ, KOMPAS.com - Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi pada Selasa (11/5/2021) menyetujui pelebaran dan pendalaman bagian selatan Terusan Suez, setelah insiden kapal Ever Given yang terdampar dan melumpuhkan arteri perdagangan internasional yang krusial.

"Apa yang Anda dengar hari ini adalah tentang peningkatan di bentangan selatan, di mana masalah (kapal Ever Given yang di-grounded) terjadi," kata Sisi dari Ismailia, markas Otoritas Terusan Suez (SCA).

Baca juga: Pemilik Kargo di Kapal Ever Given Akan Diminta Patungan Bayar Triliunan Ganti Rugi Terusan Suez


Secara mekanis, perbaikan utamanya "akan mengarah pada peningkatan kemampuan pemandu (SCA) dan kapten kapal jenis apa pun untuk bernavigasi di dalam kanal," kata kepala SCA Osama Rabie, yang mempresentasikan rencana perluasan tersebut kepada Sisi dalam pidato yang disiarkan televisi.

AFP melaporkan, Rabie mengatakan proyek pelebaran dan pendalaman ini akan membentang "dari kilometer (km) 122 ke km 162."

Rencana itu akan mencakup "duplikasi kanal sepanjang 10 kilometer dari km 122 hingga km 132".

Proyek itu akan berlangsung selama 24 bulan, tambahnya. Pelebaran jalur diperpanjang "hingga 40 meter (131 kaki) ke timur dan semakin dalam dari 66 kaki (20 meter) menjadi 72 kaki (22 meter)".

Sisi mengatakan pekerjaan itu akan memperbaiki kanal, "dengan mempertimbangkan pertumbuhan perdagangan global.”

Baca juga: Ever Given Tertahan Lagi, Harus Bayar Rp 14,5 T Kerugian Terusan Suez Baru Bebas Pergi

Kapal MV Ever Given seberat 200.000 ton terjebak secara diagonal di arteri perdagangan global yang sempit namun penting, dalam badai pasir pada 23 Maret.

Insiden ini memicu upaya besar-besaran selama enam hari oleh personel Mesir dan spesialis penyelamatan internasional untuk melepaskannya.

Mesir kehilangan pendapatan antara 12 - 15 juta dollar AS (Rp 170,3 - 212,9 miliar) untuk setiap hari jalur air ditutup, menurut angka SCA.

Setelah kapal dibebaskan, Sisi menjanjikan investasi untuk menghindari pengulangan penutupan kanal.

Kapal besar itu telah disita di sebuah danau di antara dua bentangan kanal di tengah sengketa kompensasi.

Pengadilan di Ismailia pekan lalu menolak banding dari pemilik kapal Jepang itu atas penyitaannya.

Mesir menghabiskan lebih dari 8 miliar dollar AS (Rp 113,6 triliun) untuk perluasan bagian utara kanal pada 2014-15.

Baca juga: Otoritas Terusan Suez Bantah Klaim Operator Ekskavator yang Bebaskan Ever Given Belum Dapat Uang Lembur dan Bonus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com