Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Fritz Haber, Ilmuwan Jenius Pencipta Senjata Kimia Pemusnah Massal

Kompas.com - 04/05/2021, 05:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Fritz Haber adalah salah satu ahli kimia paling terkenal di Jerman. Dia memenangkan Hadiah Nobel untuk Kimia atas karyanya dalam mensintesis amonia.

Dalam dunia pertanian, sintesis amonia membantu pemupukan tanaman ke tingkat yang jauh lebih baik.

Ironisnya, jika hadiah nobel sebagian besar dikaitkan dengan perdamaian, karya Haber dalam mensintesis amonia membantu berkontribusi pada pengembangan bahan peledak baru.

Temuannya di bidang persenjataan kimia akan membuatnya terkenal sebagai salah tokoh paling kejam dalam sejarah dunia.

Baca juga: Racun Arsenik Mematikan Ditemukan dalam Lapisan Dinding Gereja Kuno Ini

Kehidupan Awal Haber

Haber lahir di Breslau, Prusia, sebagai bagian dari keluarga kelas menengah ke atas, dan putra seorang pedagang.

Sebagai seorang pemuda, dia bekerja untuk bisnis ayahnya, sebuah usaha yang berhubungan dengan kimia. Di sinilah Haber pertama kali memperoleh wawasannya tentang kimia dan apa yang bisa dilakukannya.

Haber juga bekerja di Institut Teknologi Federal Swiss, di mana dia belajar lebih banyak tentang sains. Dia kemudian menggabungkan pengalaman kerja praktis tersebut, dengan pendidikannya.

Meski sempat berganti-ganti universitas dalam masa pendidikan tingginya, gelar profesor akhirnya bisa diraih di Departemen Kimia dan Teknologi Bahan Bakar di Fridericiana Technische Hochschule di Karlsruhe pada 1906.

Pendidikan yang diterimanya sangat membantunya untuk membuat banyak penemuan baru di bidang sintesis amonia.

Baca juga: 5 Racun Paling Mematikan di Dunia, Kena Sedikit Saja Langsung Tewas Seketika

Penelitian Awal

Meskipun awalnya dilatih sebagai ahli kimia organik, Haber beralih ke bidang kimia fisik setelah pengangkatannya di Karlsruhe.

Sesuai dengan penekanan pendidikan teknik, karyanya menjadi sangat berorientasi pada aplikasi industri. Memang, ini menjadi tema sentral dari seluruh karier penelitiannya.

Pekerjaan awalnya melibatkan kimia fisik api dan pembakaran, yang menghasilkan buku pertamanya, “Investigasi Eksperimental tentang Dekomposisi dan Pembakaran Hidrokarbon (1896).

Selain menjadi tesis untuk promosinya ke Privatdozent, karya ini nantinya terbukti berharga dalam menjelaskan kimia dibalik pemurnian dan pemisahan minyak bumi.

Mulai sekitar 1897, Haber menambahkan minat pada teori dan aplikasi industri elektrokimia ke dalam daftar tema penelitiannya yang terus berkembang. Salah satu hasil dari usahanya yang intensif untuk menguasai literatur di bidang ini adalah buku keduanya,“Dasar Teoritis Teknik Elektrokimia” (1898) .

Kontribusinya di bidang ini termasuk studinya tentang persiapan elektrokimia dari beberapa senyawa organik penting seperti nitrobenzene (1904), studinya tentang sel bahan bakar hidrogen-oksigen (1907), dan karya perintisnya pada elektroda kaca (1909).

Baca juga: Pria Ini Mengaku Masukkan Racun Saraf Novichok ke Pemimpin Oposisi Rusia

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com