Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Racun Tak Ditemukan di Tubuh Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny

Kompas.com - 21/08/2020, 15:41 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Dokter tak menemukan jejak racun di tubuh Alexei Navalny pemimpin oposisi Rusia.

Wakil kepala dokter rumah sakit Siberia tempat Navalny dirawat menyampaikannya pada Jumat (21/8/2020).

"Sejauh ini tidak ada racun yang diidentifikasi dalam darah dan urin, tidak ada jejak keberadaannya," terang Anatoly Kalinichenko kepada wartawan di Kota Omsk.

Baca juga: Dokter Masih Mendiagnosis Segala Kemungkinan yang Membuat Alexei Navalny Tak Sadarkan Diri

"Diagnosis 'keracunan' masih kami pikirkan, tapi kami tidak yakin pasien mengalami keracunan," terangnya dikutip dari kantor berita AFP.

"Kami tentunya memiliki diagnosis," lanjutnya seraya menambahkan informasi ini telah diteruskan ke keluarga Navalny.

"Kondisi pasien tidak stabil, disarankan untuk jangan diangkut dengan transportasi apa pun."

Ambulans udara sempat datang untuk menawarkan mengangkut Navalny ke Jerman guna mendapat perawatan.

Baca juga: Keracunan Parah di Pesawat, Pemimpin Oposisi Rusia Koma di ICU

Navalny dilarikan ke rumah sakit pada Kamis (20/8/2020) setelah dikabarkan menderita keracunan parah di pesawat.

Ia pingsan dalam penerbangan dan pesawatnya melakukan pendaratan darurat. Navalny kemudian dibawa ke rumah sakit di kota Omsk, Rusia.

"Alexei keracunan racun," tulis juru bicaranya, Kira Yarmysh, di Twitter.

Ia lalu menggambarkan bagaimana Navalny jatuh sakit dalam penerbangan dari Tomsk ke Moskwa dan harus diturunkan dari pesawat.

Baca juga: Diracuni di Bandara, Pemimpin Oposisi Rusia Masuk ICU

"Kami rasa Alexei diracuni dengan sesuatu yang dicampur dalam tehnya. Hanya itu yang diminumnya pagi hari," tulis Yarmysh di Twitter, merujuk pada minuman Navalny saat menunggu pesawat di bandara.

Yarmysh kemudian berkata ke stasiun radio Echo Moskwa, bahwa dia "yakin itu keracunan yang disengaja".

Alexei Navalny (44) terkenal dengan kampanye antikorupsinya terhadap pejabat tinggi Rusia dan kritik yang vokal pada Presiden Vladimir Putin. Sebelum insiden ini dia juga sempat mengalami serangan fisik.

Ia menderita luka bakar akibat cairan kimia di matanya pada 2017, ketika wajahnya disiram cairan warna hijau yang digunakan sebagai disinfektan. Insiden terjadi di luar kantornya.

Kemudian Agustus tahun lalu Navalny mengalami ruam dan wajahnya bengkak saat berada di pusat penahanan polisi karena menyerukan protes ilegal.

Baca juga: Lebih dari 200 Pendemo Pendukung Alexei Navalny Ditangkap di Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com