Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memanas Lagi, Ceko Usir 63 Diplomat Rusia

Kompas.com - 23/04/2021, 13:09 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PRAHA, KOMPAS.com – Pemerintah Republik Ceko kembali mengusir diplomat Rusia dari tanahnya. Kali ini, jumlah staf diplomatik Rusia yang diusir Ceko cukup banyak.

Pada Kamis (22/4/2021), Praha memerintahkan Rusia untuk mengeluarkan sebagian besar staf diplomatiknya dari Ceko.

Baca juga: Tuntut Solidaritas, Ceko Minta Uni Eropa Usir Diplomat Rusia

Pengumuman tersebut menandai eskalasi yang meningkat antara Ceko dan Rusia atas dugaaan peran mata-mata Moskwa dalam ledakan mematikan di depot amunisi Ceko pada 2014.

Pertikaian ini merupakan perselisian terburuk antara kedua negara tersebut sejak keruntuhan Uni Soviet pada 1990-an sebagaimana dilansir Deutsche Welle.

Menteri Luar Negeri Ceko Jakub Kulhanek mengatakan, Moskwa memiliki waktu hingga akhir Mei untuk menarik 63 stafnya dari Kedutaan Besar Rusia di Ceko.

"Kami akan membatasi jumlah diplomat di Kedutaan Besar Rusia di Praha pada tingkat kedutaan kami di Moskwa saat ini," kata Kulhanek.

Baca juga: Polisi Ceko Buru 2 Pelaku Upaya Pembunuhan Mantan Agen Ganda Rusia

"Republik Ceko adalah negara yang percaya diri dan akan bertindak seperti itu. Ini tidak ditujukan terhadap Rusia atau negara Rusia, tetapi reaksi terhadap aktivitas dinas rahasia Rusia di wilayah kami,” tambah Kulhanek.

Menurut angka dari Kementerian Luar Negeri Ceko, saat ini terdapat 32 staf di Kedutaan Besar Ceko di Rusia. Sementara itu, ada 95 staf yang bertugas di Kedutaan Besar Rusia di Ceko.

Badan kontra-intelijen Ceko berulang kali memperingatkan bahwa Kedutaan Besar Rusia di Ceko digunakan sebagai basis untuk mata-mata yang menyamar.

Baca juga: Orang Terkaya di Ceko Tewas dalam Kecelakaan Helikopter di AS

Di balik pertikaian diplomatik

Pertikaian diplomatik antara Ceko dan Rusia meletus pada Sabtu (17/4/2021) ketika otoritas Ceko mengusir 18 diplomat Rusia.

Ceko menuduh mereka sebagai agen rahasia yang terkait dengan ledakan depot senjata pada 2014 yang menewaskan dua orang.

Praha juga menuduh bahwa dua mata-mata Rusia yang dicari atas kasus keracunan mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal di Inggris tahun 2018 terlibat dalam ledakan itu.

Moskwa membantah tuduhan tersebut dan menanggapinya dengan mengusir 20 staf diplomatik Ceko di tanahnya.

Praha mengatakan, diusirnya 20 staf diplomatiknya tersebut telah secara efektif melumpuhkan operasi Kedutaan Besar Rusia di Praha.

"Reaksi Rusia benar-benar tidak proporsional, para diplomat tidak melakukan kesalahan apa pun," kata Kulhanek.

Baca juga: Ceko Buka Kantor Diplomatik di Yerusalem, Palestina dan Liga Arab Murka

Moskwa bersumpah akan menanggapi

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, Moskwa akan menanggapi dengan cepat keputusan Praha yang kembali mengusir staf diplomatiknya.

"Saat ini Praha berada di jalan untuk menghancurkan hubungan. Mereka terjebak dalam Russophobia yang tak terkendali,” kata Zakharova pada Kamis.

Zakharova menuturkan, Kementerian Luar Negeri telah memanggil Duta Besar Ceko untuk Rusia guna mengecam peningkatan kampanye anti-Rusia.

Baca juga: Penemuan Paku Berinisial IR di Ceko Diyakini Bekas Penyaliban Yesus Kristus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Global
Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

Global
SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

Global
Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Global
Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Global
Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Global
Pasukan Israel Bunuh Militan Senior Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh Militan Senior Palestina di Tepi Barat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com