Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertekan Pandemi, Presiden Brasil Pecat Tiga Komandan Militer Sekaligus Setelah Memecat Menteri Pertahanan

Kompas.com - 31/03/2021, 09:40 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Bloomberg

BRASILIA, KOMPAS.com - Presiden Brasil memecat Komandan Militer Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara Brasil dipecat pada Selasa (30/3/2021), menyusul semakin parahnya pengendalian Covid-19 di negara itu. 

Bloomberg melaporkan menurut dua orang yang dekat dengan angkatan bersenjata, perombakan para komandan militer dilakukan karena mereka tidak senang dengan penggantian Menteri Pertahanan Fernando Azevedo e Silva.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro, mencopot Menteri Pertahanan secara mendadak dan tanpa peringatan sebelumnya.

Kebijakan itu merupakan bagian dari restrukturisasi kabinet yang luas. Pasalnya sekutu pemerintah di kongres menyatakan ketidakpuasan terhadap tanggapan pandemi pemerintahan Bolsonaro.

Tiga komandan militer yang dipecat yaitu, Jenderal Edson Pujol, Laksamana Ilques Barbosa dan Brigadir Antonio Carlos Moretti Bermudez.

Pemecatan dilakukan selama pertemuan dengan Azevedo e Silva dan Walter Braga Netto, yang akan mengambil alih sebagai Menteri Pertahanan Brasil dalam beberapa hari mendatang.

Perubahan tersebut diumumkan oleh kementerian dalam sebuah pernyataan, dan penggantinya belum disebutkan. Ketiganya telah berada di pos mereka sejak Januari 2019.

Baca juga: Brasil Catat Kasus Kematian Harian Covid-19 Tertinggi di Dunia, Berpotensi Makin Parah

“Apa yang terjadi adalah putusnya hubungan antara Bolsonaro dan intitusi angkatan bersenjata Brasil,” kata Octavio Amorim Neto, ilmuwan politik ahli hubungan sipil-militer yang mengajar di Getulio Vargas Foundation, salah satu universitas top Brasil, di Rio de Janeiro.

"Ini berarti salah satu pilar utama pemerintahannya menjauhkan diri dari Bolsonaro."

Bolsonaro, telah berada di bawah tekanan, karena tanggapannya terhadap pandemi. Mantan kapten militer yang tidak berafiliasi dengan partai politik mana pun itu, kini perlu memberi ruang bagi sekutu dari kelompok sentris yang pernah dihina.

Dia memerlukan dukungan mereka untuk mengesahkan undang-undang, dan melindunginya dari upaya pemakzulan.

Ketika penanganannya terhadap pandemi mendapat kecaman, dia juga mencari dukungan yang lebih eksplisit dari angkatan bersenjata.

Awal bulan ini, melawan gubernur yang telah memberlakukan lockdown perdagangan dan pergerakan orang.

Dia mengatakan "pasukan saya tidak akan turun ke jalan untuk memastikan kepatuhan pada keputusan gubernur".

Presiden berusia 66 tahun ini juga berkomentar tentang kemungkinan mendeklarasikan keadaan perang. Deklarasi ini akan memberinya kekuasaan atas gubernur, tetapi itu membutuhkan dukungan dari kongres.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com