Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terusan Suez Macet, Kenapa Evakuasi Kapal Ever Given Sulit Sekali? Ini Sebabnya...

Kompas.com - 26/03/2021, 17:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SUEZ, KOMPAS.com - Evakuasi kapal MV Ever Given yang tersangkut dan membuat Terusan Suez macet, bisa memakan waktu sampai berhari-hari atau berminggu-minggu.

Perkiraan tersebut disampaikan kepala Smit Salvage, perusahaan Belanda yang mengirim tim untuk mengevakuasi kapal milik operator Evergreen Marine Corp asal Taiwan itu.

Tim dari Smit Salvage tiba pada Kamis (25/3/2021) di lokasi kapal Ever Given tersangkut karena diterpa badai pasir, kata Peter Berdowski, CEO perusahaan induknya, Boskalis.

Baca juga: Terusan Suez Macet, Kapal Kontainer Besar Sumbat Jalur Perdagangan Internasional

"Ini benar-benar paus yang berat di pantai, bisa dibilang begitu," kata Berdowski kepada program berita TV Belanda, Nieuwsuur, pada Rabu malam (24/3/2021) waktu setempat.

"Saya tidak mau berspekulasi, tapi bisa memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu," lanjutnya dikutip Kompas.com dari AFP.

Jangka waktu bisa sampai berminggu-minggu, karena proses evakuasi bisa mencakup pemindahan kontainer dari kapal, dan beberapa pengerukan jika memang kapal benar-benar tak bisa bergerak, tambah Berdowski.

Baca juga: Terusan Suez Masih Macet, Banyak Kapal Kontainer Terjebak, Ini Dampaknya ke Depan

"Masih ada bensin dan air yang harus dikeluarkan. Anda harus menurunkan bobotnya sebanyak mungkin."

"Kalau gagal maka hanya tersisa beberapa solusi, termasuk mengeluarkan kontainer."

Foto yang dirilis Otoritas Terusan Suez menunjukkan kapal kargo Ever Given yang haluannya tersangkut di dinding kanal pada Rabu (24/3/2021). Insiden ini membuat Terusan Suez macet, dan 150 kapal mengantre untuk melintas. Harga minyak dunia pun naik karena keterlambatan pengiriman.OTORITAS TERUSAN SUEZ via AP Foto yang dirilis Otoritas Terusan Suez menunjukkan kapal kargo Ever Given yang haluannya tersangkut di dinding kanal pada Rabu (24/3/2021). Insiden ini membuat Terusan Suez macet, dan 150 kapal mengantre untuk melintas. Harga minyak dunia pun naik karena keterlambatan pengiriman.
Mendapatkan peralatan yang diperlukan ke lokasi juga butuh waktu, karena belum tentu alat-alat yang dibutuhkan ada di dekat situ, lanjut Berdowski.

Ia pun menerangkan, sekarang sudah terlambat mengerahkan kapal tunda karena berisiko merusak kapal Ever Given, yang panjangnya 400 meter, selebar 59 meter, dan berbobot 200.000 ton.

Baca juga: Terusan Suez Macet, Evakuasi Kapal Ever Given Bisa Berminggu-minggu

Smit Salvage dibeli oleh Boskalis pada 2010, dan telah melakukan operasi evakuasi kapal-kapal terkenal dalam beberapa tahun terakhir, seperti kapal selam nuklir Rusia Kursk, dan kapal pesiar Italia, Costa Concordia.

Perusahaan itu berkata, mereka memiliki pangkalan tanggap darurat di Rotterdam, Houston, Cape Town, dan Singapura.

Mereka melayani penyelamatan kapal, mengangkat bangkai kapal, dan memompa zat-zat berbahaya dari kapal yang dilarang berlayar.

Berdowski mengungkapkan, tim yang menuju lokasi akan menilai sejumlah faktor dan mencari cara terbaik untuk mengevakuasi kapal.

Baca juga: Kronologi Terusan Suez Macet: Kapal Raksasa Tersangkut, Harga Minyak Dunia Naik

Mereka juga akan masuk ke dalam kapal, menggunakan citra satelit dan rekaman video, serta menyiapkan pemodelan dari komputer.

Kapal Ever Given berbendera Panama, dioperasikan oleh perusahaan Taiwan, Evergreen Marine Corp, yang tulisannya tertera besar di lambung.

Kapal ini dalam perjalanan dari Yantian, China, ke pelabuhan Rotterdam di Belanda.

Kapal Ever Given terjebak sekitar pukul 05.40 GMT di dekat ujung selatan kanal secara diagonal, dan membuat Terusan Suez macet sejak Selasa (23/3/2021).

Baca juga: Terusan Suez Macet, Dunia Rugi Rp 5,6 Triliun Per Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com