Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada yang Mencoba Membunuh Mahathir, PM Malaysia Muhyiddin Jadi Sorotan

Kompas.com - 26/03/2021, 15:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin jadi sorotan, setelah muncul plot pembunuhan terhadap pendahulunya, Mahathir Mohamad.

Muhyiddin mendapat tekanan dari oposisi Pakatan Harapan, setelah polisi anti-terorisme membekuk sejumlah terduga pelaku tahun lalu.

Desakan itu dikeluarkan berdasarkan surat yang ditandatangani sejumlah pimpinan dari koalisi Pakatan.

Baca juga: Polisi Malaysia Tangkap Pria yang Hendak Membunuh Mahathir Mohamad

Di antaranya Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim, Presiden Partai Amanah Negara (Amanah) Mohamad Sabu.

kemudian Sekretaris Jenderal Partai Aksi Demokratik (DAP) Lim Guan Eng, yang juga masuk ke dalam rencana pembunuhan itu.

Dalam surat bersamanya, Pakatan mempertanyakan mengapa Muhyiddin Yassin itu sampai tidak memberitahukannya ke rakyat Malaysia dan koalisi.

Sebab, PM Malaysia sejak 1 Maret 2020 itu diketahui adalah menteri dalam negeri di pemerintahan Mahathir Mohamad.

Muhyiddin dianggap gagal menginformasikan rencana pembunuhan tersebut ke Pakatan, maupun publik "Negeri Jiran".

"Kegagalan itu menimbulkan pertanyaan motif apa yang sedang disembunyikan dari pimpinan PH dan masyarakat," jelas surat itu dikutip Sinar Harian Jumat (26/3/2021).

Baca juga: Mahathir Masuk Daftar 20 Ekstremis Paling Berbahaya di Bumi

Sebelumnya, Azman Omar dari polisi anti-terorisme menyatakan, ada yang mencoba membunuh Dr M, sebutan Mahathir, dan sejumlah menteri lainnya.

Dalam keterangan Azman, selain melenyapkan Dr M, terduga teroris juga berniat membunuh Lim yang saat itu adalah menteri keuangan.

Kemudian Datuk Seri Mujahid yang adalah menteri di kantor Mahathir, serta mantan Jaksa Agung Tommy Thomas.

Baca juga: Mahathir Mohamad Ungkap Penyesalan Terbesarnya, Apa Itu?

Terduga tersangka diyakini beraksi sendirian, dan merupakan bagian dari jaringan teroris yang berafiliasi dengan kelompok ISIS.

Azman menjelaskan, total mereka menangkap enam orang pada 6-7 Januari 2020 karena membuat propaganda ISIS dan melontarkan ancaman mati.

"Selama interogasi, mereka mengungkapkan berencana membunuh para pemimpin dengan menikam sebagai bentuk dukungan bagi ISIS," papar Azman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com