Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Kecam Tindakan Keras Rezim Militer Myanmar yang Bunuh Demonstran

Kompas.com - 02/03/2021, 07:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Jerman pada Senin (1/3/202) mengecam tindakan keras yang mematikan oleh junta militer melawan pengunjung rasa di Myanmar.

Jerman berseru kepada duta besar seluruh negara di Asia Tenggara untuk turut mengecam tindakan keras junta Myanmar, seperti yang dilansir dari AFP pada Senin (1/3/2021). 

Baca juga: Kudeta Myanmar: Mengapa Indonesia Diharapkan Membantu Mengatasi Krisis Politik Sahabat Lama

"Sejumlah tindakan keras mematikan melawan demonstrasi damai tidak dapat dibenarkan," seru juru bicara Konselor Angela Merkel, Steffen Seibert yang prihatin dengan tindakan keras junta militer terhadap sipil.

Junta militer dengan keras menahan massa yang turun di jalanan menuntut dihentikannya kudeta militer dan dilepaskannya pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi, yang ditahan bersama dengan para sekutunya sejak Februari.

Baca juga: Junta Tembak Mati Demonstran Myanmar meski Berdemo Secara Damai

Pada Minggu (28/2/2021), perlawanan pasukan junta secara signfikan telah meningkat terhadap para pengunjuk rasa.

Polisi dan tentara berusaha untuk menghentikan kampanye para pembangkang sipil terhadap kudeta.

Baca juga: Pertama Kalinya, Aung San Suu Kyi Muncul sejak Kudeta Myanmar

Tembakan mematikan pun dilakukan, yang setidaknya telah membunuh 18 orang warga dalam sehari pada Senin (1/3/2021).

Mengutuk kekerasan itu, Seibert mengatakan pemerintah Jerman mendesak junta militer untuk mengakhiri tindakan kerasnya dan "menahan diri sepenuhnya".

Baca juga: Suster di Myanmar Menangis dan Berlutut di Hadapan Polisi, Memohon agar Demonstran Tak Ditangkapi

Berlin juga meminta rezim militer untuk kembali ke proses demokrasi melalui dialog dan membebaskan Suu Kyi.

"Kami memanggil duta besar Myanmar hari ini untuk memperjelas posisi ini," kata juru bicara kementerian luar negeri Jerman. 

Baca juga: 18 Orang Tewas dalam Sehari di Myanmar, Begini Respons Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com