Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Para Perempuan Hebat yang Berjuang Perangi Virus Corona

Kompas.com - 10/12/2020, 20:46 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah berdampak pada krisis kesehatan hingga ekonomi, para perempuan ini berjuang untuk mengendalikan dari mulai mengambil langkah pencegahan dini hingga mengembangkan vaksin.

Berikut enam perempuan hebat itu yang dilansir dari DW Indonesia pada 14 April 2020.

1. Angela Merkel

Jerman jadi perhatian dunia atas upayanya menangani pandemi virus corona serta angka kematian yang rendah.

Kanselir Jerman Angela Merkel dipuji karena untuk kali pertama dalam masa jabatannya ia tampil langsung melalui televisi, memperingatkan bahaya virus corona.

Ia merinci langkah-langkah penanganan Covid-19 yang harus diikuti untuk mengatasi “tantangan terbesar” yang dihadapi Jerman sejak Perang Dunia II.

Baca juga: Pemberian Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Harus Tepat Waktu, Kenapa?

2. Marylyn Addo

Marylyn Addo, profesor di bidang virologi yang memimpin Pusat Penelitian Infeksi Jerman dan Kepala Departemen Infeksi Pusat Medis Hamburg-Eppendorf.

Institusi ini bertugas untuk mengembangkan vaksin virus corona.
Sebelumnya, Addo telah berhasil mengembangkan vaksin untuk virus Ebola dan MERS.

Baca juga: FBI Peringatkan Potensi Penipuan Vaksin Covid-19

3. Jacinda Ardern

Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Ardern, Selandia Baru melakukan tes menyeluruh dan menerapkan pembatasan wilayah yang ketat untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona.

Pada 14 Maret silam, Ardern umumkan siapa pun yang masuk ke negaranya harus melakukan isolasi mandiri selama dua pekan.

Tak lama berselang, ia kemudian melarang semua pengunjung masuk dan mengumumkan status lockdown.

Baca juga: 4 Ekor Singa di Kebun Binatang Barcelona Positif Virus Corona

4. Jung Eun-kyeong

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, Jung Eun-kyeong, dipuji sebagai “pahlawan nasional” atas kinerjanya memerangi Covid-19.

Media Korea Selatan memberitakan bahwa Jung kerap tidak tidur dan menolak meninggalkan kantor demi mengatasi penyebaran corona di Korea Selatan.

Ia pun membantu mengarahkan langkah-langkah tes massal di negeri ginseng tersebut.

Baca juga: Wuhan Temukan Dua Kemasan Makanan Beku Impor Positif Virus Corona

5. Mette Frederiksen

Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Frederiksen, Denmark merupakan salah satu negara di Eropa yang merespon cepat penyebaran virus corona.

Frederiksen dengan sigap menerapkan langkah-langkah ketat di awal Maret, antara lain dengan menutup perbatasan untuk semua pengunjung yang tidak memiliki visa masuk.

6. Tsai Ing-wen

Meski letaknya sangat dekat dengan episentrum virus corona, yakni China, Taiwan berhasil menekan penyebaran Covid-19.

Ini mematahkan prediksi para ahli yang menyebut Taiwan akan jadi salah satu negara dengan kasus corona terbanyak di dunia.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen ambil tindakan dini dengan melarang masuk pengunjung dari China, Hong Kong, dan Makau seiring melonjaknya kasus di China.

Baca juga: China Beri Bantuan Vaksin Covid-19 tapi dengan Imbalan, Apakah Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com