Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Milisi Serang Markas Tentara Filipina, Kocar-kacir Setelah Dibalas Tembakan

Kompas.com - 04/12/2020, 10:12 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

DATU PIANG, KOMPAS.com – Sekelompok milisi yang berafiliasi dengan ISIS menyerang dan melepaskan ke markas tentara di Datu Piang, Maguindanao, Filipina pada Kamis (3/12/2020) malam waktu setempat.

Selain itu, kelompok yang terdiri dari 30 hingga 50 orang tersebut juga membakar satu unit mobil polisi.

Namun, para milisi dari Bangsamoro Islamic Freedom Fighters tersebut tersebut segera mundur setelah tentara Filipina membalas tembakan.

Laporan serangan kelompok milisi tersebut dilaporkan oleh pejabat militer Filipina pada Jumat (4/12/2020) sebagaimana dilansir dari Associated Press.

Baca juga: Jurnalis Filipina Tewas Ditembak Usai Pura-pura Mati di Penembakan Sebelumnya

Tidak ada korban jiwa dalam serangan itu. Kendati demikian, serangan tersebut menimbulkan kepanikan di antara penduduk.

Serangan itu juga memunculkan kekhawatiran akan terulangnya pengepungan pada 2017 di kota Marawi yang berlangsung selama lima bulan sebelum dipadamkan oleh tentara Filipina.

“Kami menangani situasi ini. Ini hanya kasus lokal,” kata Komandan Militer Regional Letjen Corleto Vinluan Jr melalui dalam sebuah pernyataan.

Di sisi lain, sumber dari aparat penegak hukum memberikan pernyataan berbeda tentang motif serangan tersebut.

Baca juga: Setelah Melahirkan, Istri Terduga Teroris Asal Indonesia Berniat Meledakkan Diri di Filipina

Beberapa di antaranya mengatakan para milisi itu menargetkan Kepala Kepolisian Datu Piang karena sebuah perseteruan.

Namun, beberapa sumber lain berspekulasi bahwa para milisi itu ingin menunjukkan bahwa mereka masih merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan dengan menyerang markas militer di pusat kota itu.

Para pejabat militer juga membantah kabar sebelumnya yang menyebutkan bahwa para milisi itu berhasil merebut kantor polisi dan membakar sebuah gereja Katolik Roma.

Mereka menambahkan, ketika bala bantuan yang terdiri atas kendaraan pengangkut personel lapis baja tiba dan pasukannya membalas tembakan, para milisi tersebut langsung kocar-kacir melarikan diri.

Baca juga: Gagal Beraksi, Ini Profil WNI yang Hendak Ledakkan Bom Bunuh Diri di Filipina

Bangsamoro Islamic Freedom Fighters adalah salah satu dari sedikit kelompok bersenjata yang melancarkan pemberontakan separatis di wilayah selatan Filipina.

Kelompok-kelompok bersenjata itu menentang kesepakatan otonomi di wilayah Mindanao pada 2014 yang disepakati oleh kelompok pemberontak terbesar di selatan, Front Pembebasan Islam Moro, dengan Pemerintah Filipina.

Kelompok-kelompok kecil tersebut terus menerus melakukan serangan meski kekuatannya terus dilemahkan baik melalui pertempuran, penyerahan diri anggota, dan perpecahan faksi.

Salah satu kelompok bersenjata tersebut adalah Kelompok Abu Sayyaf. Kelompok ini telah masuk dalam daftar hitam Amerika Serikat (AS) dan Filipina sebagai organisasi teroris.

Baca juga: WNI Hendak Lakukan Bom Bunuh Diri Lagi di Filipina, Terkait dengan Abu Sayyaf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com