Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Umumkan Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri yang Tewaskan 14 Orang di Jolo

Kompas.com - 26/08/2020, 15:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Militer Filipina menyatakan, mereka sudah mengetahui identitas dua pelaku bom bunuh diri yang menewaskan 14 orang di Jolo.

Berdasarkan keterangan pihak keamanan, para pengebom bunuh diri adalah janda dari milisi Abu Sayyaf, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.

Sebanyak 14 orang tewas dengan 75 lainnya terluka, setelah dua bom bunuh meledak dalam serangan terkoordinasi di Jolo, Provinsi Sulu, pada Senin (24/8/2020).

Baca juga: Wanita Indonesia Disebut Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina Selatan yang Tewaskan 14 Orang

Tidak ada grup yang mengklaim bertanggung jawab. Namun militer Filipina sudah mengarahkan telunjuk kepada milisi Abu Sayyaf dalam serangan yang juga membunuh pasukan keamanan itu.

Panglima militer Letnan Jenderal Cirilito Sobejana menyatakan, pihaknya mengidentifikasi dua pengebom bunuh diri bernama Nanah dan Inda Nay.

Kepada media lokal, Sobejana menyatakan Nanah merupakan istri dari Norman Lasuca, yang merupakan pelaku bom bunuh diri pertama di Filipina.

Bersama dengan temannya, Lasuca meledakkan diri di luar kamp militer di Jolo pada Juni 2019, membunuh sejumlah tentara dan sipil.

Sementara Inda Nay merupakan istri dari Talha Jumsah, dikenal sebagai Abu Talha, dan bertindak sebagai penghubung Abu Sayyaf dan ISIS.

Dia disebut tewas dalam baku tembak yang terjadi antara militer dengan kelompok yang masuk dalam daftar teroris AS itu, pada November 2019.

Dilansir kantor berita AFP Rabu (26/8/2020), saat ini Manila mengaku tengah menyelidiki laporan bahwa Nanah merupakan warga negara Indonesia.

Sobejana pun menyerukan agar darurat militer bisa diterapkan di Sulu, kepulauan yang selama ini menjadi basis operasi Abu Sayyaf.

Dia menjelaskan penerapan status darurat tersebut bakal memulihkan keadaan. Namun usul itu ditentang oleh Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana.

Tidak akan ada darurat militer," tegas Lorenzana pada Selasa malam waktu setempat (25/8/2020). Adapun bom bunuh diri terbilang langka di Filipina.

Tetapi sejak Juli 2018, terdapat lima serangan bunuh diri, termasuk yang terjadi di Jolo pada Senin.

Baca juga: Buntut Ledakan di Filipina, Penerapan Darurat Militer Diajukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com