Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kakatua Disebut Burung yang Pintar? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 19/10/2020, 15:59 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Burung kakatua dikenal sebagai salah satu hewan yang pintar. Tapi tahukah Anda jenis kakatua jambul kuning ternyata "kidal" serta dapat hidup selama 100 tahun?

Burung kakatua yang berevolusi 95 juta tahun yang lalu di benua kuno Gondwana merupakan beberapa burung terpintar yang ada.

Istilah "kakatua yang pintar" tidak muncul begitu saja.

"Mereka setara dengan simpanse dalam hal kecerdasan," kata pakar burung Profesor Gisela Kaplan dari Universitas New England.

Ini karena mereka mengemas banyak neuron ke dalam otak mereka, yang diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemrosesan yang kompleks.

"Hal itu mendorong hewan ini untuk menggunakan kaki yang satu dibandingkan kaki lainnya. Dan kakatua jambul kuning ini kidal," sambung Gisela.

Baca juga: Dongeng Bawang Merah Bawang Putih, Burung Nuri dan Kakatua

"Mereka bisa menyeimbangkan diri dengan satu kaki sementara mereka makan dengan kaki lainnya," lanjut Gisela.

Mereka juga mampu mempelajari segala macam hal baru yang membantunya bertahan hidup di lingkungan yang berbeda, bahkan di kota.

Kakatua jambul kuning adalah salah satu spesies kunci yang menjadi target proyek sains warga Big City Birds, yang mempelajari seberapa pintar burung dapat beradaptasi dengan kehidupan di kota

Misalnya, beberapa kakatua telah belajar cara membuka tempat sampah untuk mencari makanan dan membuka keran saat mereka haus.

Tampaknya burung tersebut mempelajari keterampilan ini dengan meniru burung lainnya.

Proyek ini meminta ilmuwan warga untuk melaporkan semua aspek perilaku burung, misalnya saat mereka bermain, menyerang, hingga membuka tempat sampah dan aktivitas lainnya yang melalui aplikasi Android atau iOS atau situs web.

Baca juga: Mengapa Kakatua Tidak Marah? Jawaban Soal TVRI 11 September

Sepasang burung kakatua jambul kuning yang diserahkan warga ke BBKSDA Jabar di Kalapanunggal, Sukabumi, Jawa Barat, Jumart (14/9/2018). KOMPAS.com/BUDIYANTO Sepasang burung kakatua jambul kuning yang diserahkan warga ke BBKSDA Jabar di Kalapanunggal, Sukabumi, Jawa Barat, Jumart (14/9/2018).

Apa yang mereka makan?

Sejauh yang kita ketahui, kakatua jambul kuning liar sangat bergantung pada buah beri, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Kendati demikian, para peneliti juga ingin memperoleh informasi berdasarkan pengamatan masyarakat tentang apa yang mereka makan di kota.

Menurut John Martin, dari proyek Big City Bird. ketika kakatua berkeliaran di halaman, mereka mungkin membantu Anda karena memakan gulma atau benalu sebelum tanaman ini menjadi berduri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com