Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Kakatua Disebut Burung yang Pintar? Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Burung kakatua dikenal sebagai salah satu hewan yang pintar. Tapi tahukah Anda jenis kakatua jambul kuning ternyata "kidal" serta dapat hidup selama 100 tahun?

Burung kakatua yang berevolusi 95 juta tahun yang lalu di benua kuno Gondwana merupakan beberapa burung terpintar yang ada.

Istilah "kakatua yang pintar" tidak muncul begitu saja.

"Mereka setara dengan simpanse dalam hal kecerdasan," kata pakar burung Profesor Gisela Kaplan dari Universitas New England.

Ini karena mereka mengemas banyak neuron ke dalam otak mereka, yang diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemrosesan yang kompleks.

"Hal itu mendorong hewan ini untuk menggunakan kaki yang satu dibandingkan kaki lainnya. Dan kakatua jambul kuning ini kidal," sambung Gisela.

"Mereka bisa menyeimbangkan diri dengan satu kaki sementara mereka makan dengan kaki lainnya," lanjut Gisela.

Mereka juga mampu mempelajari segala macam hal baru yang membantunya bertahan hidup di lingkungan yang berbeda, bahkan di kota.

Kakatua jambul kuning adalah salah satu spesies kunci yang menjadi target proyek sains warga Big City Birds, yang mempelajari seberapa pintar burung dapat beradaptasi dengan kehidupan di kota

Misalnya, beberapa kakatua telah belajar cara membuka tempat sampah untuk mencari makanan dan membuka keran saat mereka haus.

Tampaknya burung tersebut mempelajari keterampilan ini dengan meniru burung lainnya.

Proyek ini meminta ilmuwan warga untuk melaporkan semua aspek perilaku burung, misalnya saat mereka bermain, menyerang, hingga membuka tempat sampah dan aktivitas lainnya yang melalui aplikasi Android atau iOS atau situs web.

Kendati demikian, para peneliti juga ingin memperoleh informasi berdasarkan pengamatan masyarakat tentang apa yang mereka makan di kota.

Menurut John Martin, dari proyek Big City Bird. ketika kakatua berkeliaran di halaman, mereka mungkin membantu Anda karena memakan gulma atau benalu sebelum tanaman ini menjadi berduri.

Mereka juga akan makan makanan dari manusia, meski belum tentu baik untuk mereka.

Kadang-kadang Anda akan melihat segerombolan burung yang sibuk menggigit dahan dan daun dari pohon tetapi menjatuhkannya ke tanah.

Saat ini terjadi, mereka tidak sedang makan, tetapi mereka kemungkinan besar sedang menjaga paruh mereka tetap rapi dan tajam.

Mengapa mereka menyebabkan banyak kerusakan?

Paruhnya yang kuat, misalnya memecahkan kacang macadamia, membuat burung-burung ini memiliki reputasi yang buruk.

Bila sebagian pihak mengagumi kepintaran mereka, para petani justru menganggap burung ini sebagai penghancur.

Sebagai spesies asli mereka seharusnya dilindungi, namun terkadang justru ditembaki. Ini ilegal di Australia, kecuali jika dilakukan oleh mereka yang memiliki izin khusus untuk mengendalikan mereka sebagai hama.

Burung-burung ini merusak bangunan. Mereka pernah menyebabkan kerusakan senilai 50.000 dollar Australia (atau sekitar Rp 500 juta) pada atap National Herbarium of New South Wales dan, dalam kasus lain, kerusakan senilai 80.000 dollar Australia (sekitar Rp800 juta) pada kabel jaringan broadband.

Tidak jelas mengapa mereka melakukan hal semacam ini. Mereka mungkin saja sedang mengasah paruhnya – tapi jika betul begitu, sepertinya mereka terlalu sering mengasah.

"Bisa jadi ini merupakan salah satu kelakuan buruk mereka," kata John Martin, sambil menambahkan bahwa itu mungkin dilakukan karena kebosanan atau bermain-main, dan tidak semua kakatua berperilaku seperti ini.

Dia mengatakan, perlu ketekunan dalam mengusir mereka. Anda dapat menyemprotnya dengan air, memasang kawat di atas pagar, atau menggunakan jaring pengaman burung.

Gisela mengatakan, beberapa kerusakan yang disebabkan oleh kakatua mungkin disebabkan oleh manusia yang telah menyingkirkan begitu banyak habitat alami burung.

"Yang terburuk yang pernah saya dengar adalah suara kawanan 150 ekor kakatua yang terdengar seperti kereta barang. Itu menakutkan," kata Gisela.

Dia mengatakan perilaku ini berevolusi sebagai cara untuk menakut-nakuti calon predator, meskipun hanya sedikit yang tersisa saat ini.

Mereka memiliki bentuk panggilan lain yang lebih pendek untuk komunikasi, tambahnya.

Gisela mengatakan kakatua juga berkomunikasi dengan mengubah bentuk lambang kuning mereka dan menggabungkannya dengan postur tubuh yang berbeda untuk menunjukkan kewaspadaan, ketersediaan atau sesuatu yang lebih ringan.

Apa yang kita ketahui tentang kawanan kakatua?

John Martin dan rekannya mengumpulkan puluhan ribu laporan dari ilmuwan dan warga selama delapan tahun untuk memetakan pergerakan burung di wilayah Sydney, Australia.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kawanan yang berjumlah sekitar 50 hingga 100 cenderung menghabiskan seluruh waktu mereka - baik tidur atau makan - di area kecil seluas 5 kilometer persegi.

"Saya terpesona oleh betapa sedikitnya mereka bergerak. Mereka punya jaringan yang erat, seperti perkampungan manusia," kata Martin.

Dan katanya, seperti di perkampungan, burung-burung itu berkumpul dalam berbagai kombinasi, termasuk kelompok yang terdiri dari 5 hingga 20 burung yang merupakan pasangan terbaik.

Terkadang beberapa kawanan akan berkumpul di area tertentu untuk makan bersama.

Pelacakan juga menemukan bahwa kakatua sangat egaliter dalam hal mengasuh, karena setiap pasangan secara jangka panjang bergiliran menjaga telur dan anak burung, sementara yang lain keluar mencari makan, kata Martin.

Anda hanya dapat membedakan jenis kelamin burung ini dari warna matanya: yang jantan memiliki iris hitam pekat, yang betina memiliki iris merah.

Anda jarang melihat bayi kakatua karena mereka tidak keluar dari sarang sampai mereka besar.

Tetapi jika Anda mendengarkan dengan cermat, Anda mungkin mendengar mereka membuat panggilan 'arrrrrrrr' yang menderu-deru saat mereka minta untuk makan dan mencicit kencang dengan cepat saat mereka diberi makan.

Ketika mereka dewasa, kakatua dapat hidup untuk waktu yang lama, mungkin 40 tahun di alam liar hingga lebih dari 100 tahun di penangkaran.

Bahkan, seorang kakatua centenarian juga pernah mendapat surat dari Ratu.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/19/155943270/kenapa-kakatua-disebut-burung-yang-pintar-ini-penjelasannya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke