Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Ketegangan Dunia, Serbia Tingkatkan Pertahanan dengan Gandeng China dan Rusia

Kompas.com - 10/10/2020, 23:56 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

PESTER, KOMPAS.com - Serbia, China, dan Rusia melakukan kerja sama militer dengan melakukan berbagai latihan uji coba penggunaan senjata tempur pada Sabtu (10/10/2020).

Pesawat jet tempur, helikopter tempur, dan tank buatan Rusia ditembakkan ke sasaran darat. Sementara, drone tempur China terbang di atas kepala di Pester, tempat pelatihan yang terpencil di wilayah paling barat Serbia, untuk menunjukkan kekuatan militer yang diperbarui.

Latihan tersebut dijuluki Cooperation 2020, yang dihadiri oleh Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan pejabat lainnya. Pelatihan itu menandai hubungan militer Serbia yang erat dengan Beijing dan Moskwa.

Baca juga: Perkuat Kerja Sama, Menlu China Gelar Pertemuan dengan Menko Luhut Binsar

Dalam beberapa tahun terakhir, Belgrade telah mempercepat pengeluaran anggaran pertahanan karena berusaha mendominasi di Balkan Barat.

Anggaran militernya naik menjadi sekitar 1,14 miliar dollar AS (Rp 16,8 triliun) pada 2020 dan pada 2019, anggarannya naik 43 persen lebih banyak dari pada 2018.

Belanja militer tahun ini mewakili sekitar 2,4 persen dari produk domestik bruto.

Baca juga: Xi Jinping Berniat Perkuat Hubungan China-Korea Utara Jangka Panjang

"Kami memperkuat tentara kami untuk mencegah penyerang, kami tidak berniat untuk melakukan...konflik," kata Vucic kepada wartawan setelah latihan uji coba penggunaan senjata tempur, seperti yang dilansir dari Reuters pada Sabtru (10/10/2020).

Untuk pertama kalinya, Serbia mendemonstrasikan penggunaan drone tempur CH-92A, penyebaran pertama kendaraan udara tidak berawak China di Eropa. Pihaknya menerima 6 drone seperti itu pada Juni.

Baca juga: Polisi Serbia Tangkap 7 Pria Terduga Pembunuh 44 Warga Sipil Muslim di Perang 1990-an

Beijing melihat Serbia sebagai bagian dari Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative), yang bertujuan untuk membuka hubungan perdagangan luar negeri baru bagi perusahaan-perusahaan China yang telah menginvestasikan miliaran euro, terutama dalam pinjaman lunak untuk proyek infrastruktur dan energi.

Untuk latihan pada Sabtu, militer Serbia mengerahkan lebih dari 40 pesawat, sekitar 150 kendaraan termasuk tank dan pengangkut personel lapis baja, serta sekitar 2.800 tentara.

Baca juga: Rusia Berniat Jual Sistem Rudal S-400 ke Iran jika Embargo Senjata Berakhir

Militer Serbia secara longgar didasarkan pada teknologi bekas Soviet dan dalam beberapa tahun terakhir Belgrade telah membeli jet tempur MiG-29 dan senjata lain dari Rusia, termasuk helikopter tempur Mi-35 dan sistem pertahanan udara Pantsir yang ditunjukkan pada Sabtu.

Serbia, yang merupakan kandidat anggota Uni Eropa, menyatakan netralitas militer pada 2006.

Serbia bergabung dengan program Kemitraan untuk Perdamaian NATO, meski pun tidak mencari keanggotaan penuh dalam aliansi pertahanan Barat.

Baca juga: Rusia Berhasil Uji Coba Rudal Hipersonik, Capai 8 Kali Kecepatan Suara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com