Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anwar Ibrahim Mengaku Kantongi Suara Mayoritas, Ini Respons Mahathir Mohamad

Kompas.com - 23/09/2020, 14:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menanggapi klaim mantan sekutunya, Anwar Ibrahim, yang mengantongi mayoritas di parlemen.

Tanggapan itu disampaikan Dr M, julukan Mahathir, saat hadir dalam pertemuan virtual Nutanix's ASEAN CIO, dilaporkan The Edge Markets Rabu (23/9/2020).

Dalam konferensi pers Rabu ini, Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa dia sudah "mengantongi suara mayoritas yang kuat dan meyakinkan".

Baca juga: Gulingkan Muhyiddin, Anwar Ibrahim akan Jadi Perdana Menteri Baru Malaysia?

Anwar kemudian menyatakan bahwa pemerintahan PM Malaysia saat ini, Muhyiddin Yassin, sudah jatuh dan dia bakal membentuk pemerintahan baru.

Dalam pertemuan itu, Mahathir Mohamad mendapat pertanyaan mengenai sikap mantan wakilnya pada periode 1993 sampai 1998 tersebut.

Mahathir kemudian menerangkan bahwa ini bukan kali pertama Anwar mengklaim "membuat pengumuman penting" seperti yang terjadi pada 2008.

"Tentu kita harus melihat dan menunggu, apakah ini hanya sekadar sebuah episode dan klaim yang tidak terbukti," kata Mahathir.

Pada 2008, keduanya membentuk persekutuan dan meleburkan diri ke dalam koalisi Pakatan Harapan untuk menggulingkan PM Najib Razak.

Saat itu, politisi berusia 95 tahun itu kembali berkuasa dengan janji bakal menyerahkan kursi kepada Anwar setelah dua tahun menjabat.

Namun selama dua tahun terakhir, Mahathir selalu beralasan bahwa dia tengah mencari waktu yang tepat untuk mengumumkan suksesi.

Hingga akhirnya pada Februari lalu, sebuah manuver yang disebut "Sheraton Move" membawa Malaysia ke dalam krisis politik selama sepekan.

Manuver itu terjadi setelah sejumlah politisi dari Pakatan menggelar pertemuan rahasia dengan anggota dari partai seperti UMNO.

Situasi tersebut membuat Mahathir memutuskan mengundurkan diri, dengan Raja Malaysia akhirnya menunjuk Muhyiddin Yassin menjadi PM.

Baca juga: Klaim Mayoritas Parlemen, Anwar Ibrahim: Pemerintahan Muhyiddin Telah Jatuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com