Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: Tet Offensive, Hari Kelam Tentara Paman Sam di Vietnam

Kompas.com - 22/09/2020, 18:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber History

HANOI, KOMPAS.com - Serangan Tet atau Tet Offensive adalah serangkaian serangan Vietnam Utara secara serentak di lebih dari 100 kota dan pos-pos terdepan di Vietnam Selatan.

Serangan ini dilakukan untuk memancing pemberontakan di antara penduduk Vietnam Selatan, dan mendesak Amerika Serikat (AS) segera angkat kaki dari Perang Vietnam.

Tentara AS dan Vietnam Selatan sebenarnya berhasil membendung serangan ini, tetapi pemberitaannya mengejutkan publik Amerika dan mengurangi dukungan mereka ke Perang Vietnam.

Sementara itu di kubu Vietnam Utara, Tet Offensive menandai titik balik dalam Perang Vietnam dan mereka berhasil meraih kemenangan meski harus dibayar dengan banyaknya korban jiwa.

Baca juga: Kisah Perang: Rahasia Taktik Dau Tranh yang Bungkam AS di Perang Vietnam

Apa itu Tet Offensive?

Tet adalah hari libur besar dalam kalender Vietnam untuk merayakan tahun baru Imlek setiap 31 Januari.

Di perayaan-perayaan sebelumnya hari libur itu digunakan sebagai gencatan senjata informal antara Vietnam Selatan dan Vietnam Utara, termasuk sekutu komunis mereka di Vietnam Selatan, Viet Cong.

Namun pada awal 1968 sebagaimana dikisahkan History, komandan militer Vietnam Utara Jenderal Vo Nguyen Giap memilih tanggal 31 Januari tahun itu untuk melancarkan serangan besar-besaran.

Giap berbincang dengan Ho Chi Minh. Mereka yakin serangan itu akan membuat Tentara Republik Vietnam (ARVN) tumbang, dan memicu pemberontakan di antara penduduk Vietnam Selatan.

Jenderal Giap juga percaya aliansi antara Vietnam Selatan dan AS tidak kokoh, dan berharap serangan itu akan meyakinkan para petinggi "Negeri Paman Sam" untuk melepas Vietnam Selatan.

Baca juga: Kisah Perang: Douglas Bader Pilot Tanpa Kaki yang jadi Legenda Inggris

Kronologi Tet Offensive

Giap dan Tentara Rakyat Vietnam (PAVN) menyiapkan rencana besarnya dengan melancarkan serangkaian serangan pada musim gugur 1967, terhadap garnisun AS yang terisolasi di dataran tinggi Vietnam tengah dan sepanjang perbatasan Laos serta Kamboja.

Kemudian pada 21 Januari 1968 PAVN mulai membombardir garnisun Marinir AS di Khe Sanh, yang berlokasi di jalan utama Vietnam Selatan menuju Laos.

Tapi ternyata serangan itu bukan manuver utama Giap. Saat Presiden Lyndon B Johnson dan Jenderal William Westmoreland memusatkan perhatian ke Khe Sanh, 70.000 pasukan Giap memulai serangan mereka yang sebenarnya, yakni Tet Offensive.

30 Januari 1968, pasukan Viet Cong menyerang 13 kota di tengah Vietnam Selatan tepat saat banyak orang keluar merayakan tahun baru Imlek.

Sekitar 24 jam kemudian pasukan PAVN dan Viet Cong menyerang sejumlah target lain di seluruh Vietnam Selatan, termasuk kota-kota, gedung-gedung pemerintahan, dan pangkalan militer AS atau ARVN di seantero Vietnam Selatan.

Total lebih dari 120 serangan dilakukan saat itu.

Baca juga: Kutipan Inspiratif Douglas Bader, Pilot Tanpa Kaki yang Ditakuti Jerman

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com