Kepercayaan diri mereka terkikis untuk memenangkan Perang Dingin, dan usulan Westmoreland meminta lebih dari 200.000 tambahan pasukan untuk melakukan serangan balasan, dipandang sebagai tindakan putus asa.
Sentimen anti-perang lalu meningkat di dalam negeri AS. Beberapa penasihat Johnson di Gedung Putih yang awalnya mendukung peningkatan kekuatan militer di Vietnam, kini beralih untuk mengurangi keterlibatan AS.
Dalam kondisi terdesak, Presiden Johnson pada 31 Maret 1968 kemudian menyerukan negosiasi untuk mengakhiri perang. Di saat bersamaan dia mengumumkan tidak akan mencalonkan diri lagi November tahun itu.
Keputusan Johnson itu menandai titik balik krusial dalam partisipasi AS di Perang Vietnam.
Meski perundingan damai terjadi berlarut-larut sampai 5 tahun berikutnya dan lebih banyak tentara AS tewas daripada tahun-tahun sebelumnya, Tet Offensive terbukti menjadi awal hari kelam tentara Paman Sam di Vietnam.
Baca juga: Kisah Perang: Lyudmila Pavlichenko, Sniper Wanita Paling Mematikan Berjuluk Lady Death
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.