Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut 100 Hari Lebih Dilanda Demo, Polisi Portland AS Dilarang Pakai Gas Air Mata

Kompas.com - 11/09/2020, 15:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PORTLAND, KOMPAS.com - Wali Kota Portland di negara bagian Oregon, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (10/9/2020) memerintahkan polisi kota itu berhenti menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Portland mengalami 100 hari lebih demonstrasi yang menentang rasialisme dan kebrutalan polisi.

Wali Kota Ted Wheeler dari Partai Demokrat dikritik keras oleh Black Lives Matter dan para aktivis anti-fasis yang turun ke jalan sejak kematian George Floyd.

Baca juga: Demo Anti-Rasisme Terjadi 100 Hari Tanpa Henti di Portland AS

Dalam pekerjaan gandanya sebagai wali kota dan kepala polisi, Wheeler dikritik lantaran gagal memenuhi komitmen untuk menekan diskriminasi rasial dan kebrutalan polisi, yang diyakini para demonstran utamanya menargetkan ras minoritas.

"Sudah waktunya bagi semua orang untuk mengurangi kekerasan di masyarakat kita. Kita semua ingin berubah."

"Kita semua memiliki kesempatan dan kewajiban untuk menciptakan perubahan. Kita semua ingin fokus pada masalah fundamental yang ada - keadilan bagi orang kulit hitam dan semua orang kulit berwarna," kata Wheeler dalam rekaman pidato singkat yang dikutip AFP.

Baca juga: Pro-Kontra, Trump Batalkan Penarikan Pasukan Federal untuk Pembersihan Kerusuhan di Portland

"Karena itulah, sebagai Komisaris Polisi, langsung berlaki sampai ada pemberitahuan lebih lanjut, saya memerintahkan Kepolisian Portland untuk menghentikan penggunaan gas CS (gas air mata) dalam membubarkan massa," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com