Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Isu Trump Ejek Pasukan dan Veteran Perang, Menteri Pertahanan Sebut Trump Berjiwa Menghormati

Kompas.com - 06/09/2020, 19:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper mengatakan bahwa Donald Trump adalah sosok yang menghormati pasukan dan veteran AS.

Melansir Reuters pada Sabtu (5/9/2020), Esper mengatakan itu setelah belum lama ini, Trump dituduh telah mengejek pasukan militer AS yang gugur dalam perang sebagai "pecundang".

Trump dikabarkan juga menolak untuk mengunjungi pemakaman pahlawan Amerika, karena dia anggap tidak penting.

“Presiden Trump sangat menghormati dan mengagumi anggota militer, veteran, dan keluarga negara kita," kata Esper.

Baca juga: Ikut Parade Dukung Trump, Perahu-perahu Ini Malah Tenggelam

Ia mengatakan hal itu tercermin dari perjuangan Trump untuk mengupayakan untuk angkatan bersenjata AS dapat gaji lebih besar dan anggaran lembaga lebih banyak.

Trump pada Kamis (3/9/2020), membantah keras laporan dari majalah The Atlantic.

Di dalam majalah itu dilaporkan kejadian pada 2018 silam, bahwa Trump telah menyebut pasukan angkatan laut yang dimakamkan di pemakaman AS dekat Paris sebagai "pecundang".

Selain itu, ia dialaporkan telah menolak untuk berkunjung di makam pahlawan AS karena khawatir hujan hari itu akan mengacak-acak rambutnya.

Baca juga: Bantah Ejek Veteran Perang AS, Trump juga Tuntut Reporter Fox News Dipecat

Padahal, menjelang pemilihan presiden AS 2020 dan calon petahana, ia sering sesumbar telah banyak membantu para veteran.

Sementara, sumber dari The Atlantic dikabarkan adalah 4 orang yang mengetahui langsung pernyataan Trump itu.

Seketika, ia marah setelah mengetahui laporan media tersebut.

Ia mengatakan bahwa orang-orang yang menganggap dirinya dapat memberikan pernyataan negatif kepada militer, maka telah menutup mata dengan bantuannya di aspek militer dalam negeri.

Baca juga: Saya Tak Percaya Kemanjuran Vaksin Corona yang Dijanjikan Trump

"Tidak ada yang melakukan apa yang telah saya lakukan untuk angkatan bersenjata AS. Jadi, itu (tuduhan mengejek) benar-benar kebohongan. Ini memalukan," ucap Trump.

Calon presiden pertahana ini berdalih dengan mengatakan, dia tidak pergi ke pemakaman karena cuaca menghalangi penerbangan helikopter.

Ada alternatifnya adalah denga mengambil rute perjalanan lebih jauh, yang akan melewati daerah-daerah yang sangat sibuk di Paris, dan pihak Secret Service pengawal presiden keberatan, katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com