CHICAGO, KOMPAS.com - Seorang remaja laki-laki (15) tembaki seseorang tak dikenal sebanyak 19 kali hingga tewas, dan ia tertawa sebelum pergi meninggalkan mayat korbannya.
Pada Kamis (2/7/2020), Noe Mondragon-Jimenez (27) berjalan bersama pacarnya pada malam hari di persimpangan Karlov Avennue dan 27th Street.
Sang kekasih telah memiliki firasat buruk ketika melihat mobil sedan berwarna gelap seakan menunggu mereka di ujung jalan.
Jimenez sempat diperingatkan kekasihnya tentang kecurigaannya. Sang kekasih memperingatkan bahwa orang di dalam mobil bisa jadi adalah seorang gengster.
Baca juga: 39 Penembakan Warnai Perayaan HUT AS di New York City, 5 Orang Tewas
Namun, pasangan ini tetap melanjutkan jalan mereka hingga mendekati mobil sedan yang mencurigakan tersebut.
Semakin dekat jarak mereka, 2 orang muncul dari dalam mobil. Masing-masing mengenakan hoodie, masker, dan menodongkan pistol dengan laser.
Seketika remaja laki-laki itu meluncurkan tembakan ke pasangan tersebut secara membabi buta.
Kedua pasangan ini terkejut ketakutan dan langsung melarikan diri. Sayangnya, Noe Mondragon-Jimenez tertinggal.
Baca juga: Pasca-penembakan yang Tewaskan 25 Orang, RS di Afghanistan Buka Lagi
Setelah puas menembak, pelaku remaja ini menghampiri mayat Jimenez yang tersungkur di tanah, kemudian memukul tubuhnya dengan gagang pistol.
Lalu, remaja ini pun tertawa dan segera melarikan diri dengan mobilnya.
Melansir Chicago Tribune (8/7/2020), pihak berwenang menyebutkan bahwa aksi tembakan itu berlangsung pada pukul 21.30 waktu setempat.
Kepada polisi, pacar Jimenez mengaku mengenali wajah pelaku penembakan, sehingga dapat membantu pencarian identitas pelaku penembakan.
Baca juga: Penembakan di Walmart, California, 2 Orang Tewas 4 Orang Luka
Kedua tersangka remaja ditangkap di rumah mereka pada Minggu (5/7/2020) dan kemudian didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama dalam kematian Mondragon-Jimenez.
Meski pun, usia penembak masih 15 tahun dan termasuk sebagai remaja, tapi dalam sidang terpisah, hakim mengembalikan keduanya ke tahanan umum.
Sementara, persidangan untuk penembakan remaja yang berusia 16 tahun didakwa sebagai orang dewasa.