Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Sebelum Meninggal karena Covid-19, Pria Ini Tulis Pesan Penyesalan

Kompas.com - 04/07/2020, 20:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Seorang pria di California, AS, mengirim pesan bernada peringatan sehari sebelum dia meninggal karena terkena Covid-19.

Tommy Macias mulai menderita gejala virus corona sepekan setelah menghadiri pesta di Lake Elsinore pada awal Juni, dilaporkan NBC News.

Pada 20 Juni, dia menulis pesan di Facebook yang mengungkapkan penyesalannya tidak mengikuti protokol social distancing atau memakai masker.

Baca juga: Sehari Sebelum Tewas Tertimpa Longsor, Wisnu Kabarkan Akan Kirim Uang untuk Ibunya

"Karena kebodohan saya, ibu, adik, dan kesehatan keluarga saya dalam bahaya. Ini adalah pengalaman yang paling menyakitkan," ujar Macias.

"Ini bukanlah lelucon. Jika Anda pergi keluar, pakailah masker dan patuhilah social distancing," ujar pria berusia 51 tahun itu.

Diwartakan New York Post Rabu (1/7/2020), Macias menuturkan dia berharap dengan berkat Tuhan, dia akan sembuh dari Covid-19.

Sayangnya, seorang pejabat dari Kantor Catatan Viral Riverside County menyatakan, Macias diketahui meninggal karena wabah itu keesokan harinya.

Gutavo Lopez, saudara iparnya mengungkapkan, pada akhir Maret hingga awal Juni Macias sudah berdiam di rumah karena dia juga menderita diabetes.

Namun, dia kemudian memutuskan untuk mendatangi sebuah pesta setelah Gubernur Gavin Newsom menandatangani pelonggaran karantina wilayah.

Setelah pesta tersebut, salah seorang teman Macias menghubungi dan mengatakan bahwa dia positif menderita virus corona.

Kepada Yahoo News, Lopez menuturkan teman saudara iparnya itu tahu terinfeksi SARS-Cov-2 karena menghadiri pesta tersebut.

Baca juga: Usai Hadiri Pidato Calon Mertuanya, Pacar Donald Trump Jr Positif Covid-19

Tetapi, temannya salah mengira bahwa jika dia tidak menderita gejala apa pun dari Covid-19, dia tidak akan menularkannya ke orang lain.

Lopez menerangkan, begitu mengetahui dirinya terpapar, Macias sangat kecewa. Tapi, dia menerima dengan mengunggah pengakuannya di Facebook.

Sebelum dites dan positif, Macias sempat mengunjungi Lopez dan Veronica, yang merupakan adiknya pada 11 Juni. Lopez mengingat kondisi iparnya itu sudah tidak baik.

"Dia tidak terlihat sehat karena berkeringat," jelasnya. Dia kemudian dites pada 16 Juni dan menerima kepastian dua hari kemudian.

Kemudian pada 21 Juni pukul 11.00 waktu setempat, dia segera dilarikan ke rumah sakit. Dia sempat dipasangi ventilator sebelum meninggal pukul 21.00.

"Saya pikir dia ingin semua tahu betapa berbahayanya penyakit ini. Ini adalah hal serius dan bisa membunuh Anda," pungkas Lopez.

Baca juga: Pengantin Pria Meninggal Setelah Menikah, 111 Orang Positif Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com