Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Kasus "George Floyd India", Laporan Polisi Beda dengan Rekaman CCTV

Kompas.com - 30/06/2020, 07:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Opindia

SATHANKULAM, KOMPAS.com - Ada perbedaan mencelok antara laporan polisi dengan rekaman CCTV, dalam kasus "George Floyd India".

Kasus ini melibatkan kematian ayah dan anak saat dalam penahanan polisi di Sathankulam, India.

Korban bernama J Jayaraj (58) dan putranya Beniks Immanuel (31), tewas usai diduga dianiaya polisi.

Baca juga: Ayah dan Anak Tewas Dianiaya Polisi, Kasus George Floyd Terulang di India

Namun dalam temuan baru yang diungkap Opindia, terdapat benang kusut yang belum terurai untuk menyelesaikan kasus ini.

Rekaman CCTV yang diakses oleh saluran berita itu menunjukkan ayah dan anak itu tidak melawan saat dibekuk polisi, tetapi di First Information Report (FIR) atau laporan polisi dikatakan mereka berguling-guling di lantai.

Berbeda dengan klaim yang dibuat polisi, rekaman CCTV juga menunjukkan tidak ada kerumunan di depan toko, seperti yang tercantum di FIR.

Kemudian, tidak ada bukti dari CCTV bahwa Jayaraj dan Beniks mengancam atau melecehkan polisi.

Baca juga: Kasus George Floyd Terulang di India, Tahanan Tewas dengan Luka di Dubur

Sebaliknya, polisi mengklaim luka-luka yang diderita korban karena berguling-guling di lantai.

Lebih lanjut Opindia menguraikan, dari CCTV terlihat ayah dan anak itu patuh saat digiring petugas ke mobil polisi. Temuan ini bertentangan dengan klaim polisi di FIR bahwa mereka berperilaku agresif.

Kematian keduanya di dalam sel tahanan memicu kemarahan besar, terutama di Negara Bagian Tamil Nadu, India.

Jayaraj dan Beniks ditahan polisi lantaran membuka toko melebihi jam operasional yang diizinkan selama lockdown virus corona.

Toko itu menjual aksesoris ponsel, dan buka pada 19 Juni ketika lockdown masih berlaku di negara bagian tersebut.

Baca juga: Sebulan Usai George Floyd Tewas, Ini 5 Perubahan yang Terjadi di Dunia

Ayah dan anak itu diduga disiksa di dalam tahanan, yang berujung pada kematian mereka di rumah sakit.

Tuduhan penyiksaan seksual telah diarahkan ke polisi. Menurut saksi mata yang dikutip Opindia, alat kelamin korban terluka parah.

Kemudian sejumlah warganet mengklaim polisi memasukkan tongkat ke anus kedua korban beberapa kali.

Pengadilan Tinggi Madras telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.

Ketua Menteri Negara Bagian Tamil Nadu Edappadi Palaniswami mengatakan, tindakan tegas akan diambil berdasarkan temuan-temuan penyelidikan.

Baca juga: China Datangkan Pelatih Bela Diri ke Perbatasan Usai Bentrok dengan India

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com