SATHANKULAM, KOMPAS.com - Ada perbedaan mencelok antara laporan polisi dengan rekaman CCTV, dalam kasus "George Floyd India".
Kasus ini melibatkan kematian ayah dan anak saat dalam penahanan polisi di Sathankulam, India.
Korban bernama J Jayaraj (58) dan putranya Beniks Immanuel (31), tewas usai diduga dianiaya polisi.
Baca juga: Ayah dan Anak Tewas Dianiaya Polisi, Kasus George Floyd Terulang di India
Namun dalam temuan baru yang diungkap Opindia, terdapat benang kusut yang belum terurai untuk menyelesaikan kasus ini.
Rekaman CCTV yang diakses oleh saluran berita itu menunjukkan ayah dan anak itu tidak melawan saat dibekuk polisi, tetapi di First Information Report (FIR) atau laporan polisi dikatakan mereka berguling-guling di lantai.
Berbeda dengan klaim yang dibuat polisi, rekaman CCTV juga menunjukkan tidak ada kerumunan di depan toko, seperti yang tercantum di FIR.
Kemudian, tidak ada bukti dari CCTV bahwa Jayaraj dan Beniks mengancam atau melecehkan polisi.
Baca juga: Kasus George Floyd Terulang di India, Tahanan Tewas dengan Luka di Dubur
Sebaliknya, polisi mengklaim luka-luka yang diderita korban karena berguling-guling di lantai.
Lebih lanjut Opindia menguraikan, dari CCTV terlihat ayah dan anak itu patuh saat digiring petugas ke mobil polisi. Temuan ini bertentangan dengan klaim polisi di FIR bahwa mereka berperilaku agresif.
Kematian keduanya di dalam sel tahanan memicu kemarahan besar, terutama di Negara Bagian Tamil Nadu, India.
Jayaraj dan Beniks ditahan polisi lantaran membuka toko melebihi jam operasional yang diizinkan selama lockdown virus corona.
Toko itu menjual aksesoris ponsel, dan buka pada 19 Juni ketika lockdown masih berlaku di negara bagian tersebut.
Baca juga: Sebulan Usai George Floyd Tewas, Ini 5 Perubahan yang Terjadi di Dunia
Ayah dan anak itu diduga disiksa di dalam tahanan, yang berujung pada kematian mereka di rumah sakit.
Tuduhan penyiksaan seksual telah diarahkan ke polisi. Menurut saksi mata yang dikutip Opindia, alat kelamin korban terluka parah.
Kemudian sejumlah warganet mengklaim polisi memasukkan tongkat ke anus kedua korban beberapa kali.
Pengadilan Tinggi Madras telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Ketua Menteri Negara Bagian Tamil Nadu Edappadi Palaniswami mengatakan, tindakan tegas akan diambil berdasarkan temuan-temuan penyelidikan.
Baca juga: China Datangkan Pelatih Bela Diri ke Perbatasan Usai Bentrok dengan India
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.