Gadis 12 Tahun yang Terinfeksi Virus Corona di Belgia Meninggal

BRUSSELS, KOMPAS.com - Seorang gadis 12 tahun di Belgia yang terinfeksi virus corona meninggal, di mana dia dilaporkan menjadi korban termuda di Eropa.

Juru bicara pemerintah Dr Emmanuel Andre menyatakan, kematiannya membuat mereka terkejut sekaligus bersedih, dilansir AFP Selasa (31/3/2020).

Juru bicara pemerintah lainnya, Steven Van Gucht mengatakan, gadis 12 tahun itu mengalami demam tiga hari sebelum meninggal, dengan hasil tes menunjukkan dia positif virus corona.

Baca juga: Kasus Pertama, Kucing di Belgia Positif Terinfeksi Virus Corona

Tidak diberikan detil lain terkait kasusnya. Termasuk apakah gadis yang tak disebutkan identitasnya itu mempunyai riwayat kondisi medis lain.

"Ini adalah momen yang sulit secara emosional karena terjadi pada generasi muda. Komunitas sains serta medis begitu terpukul," katanya.

Dilansir Sky News, Andre melanjutkan dengan mengonfirmasi 98 orang meninggal dalam 24 jam terakhir, dengan total korban mencapai 705.

Selain itu, total 12.775 orang terjangkit virus bernama resmi SARS-Cov-2 di Belgia, negara berpopulasi sekitar 11,5 juta tersebut.

Selain di Belgia, pekan lalu Perancis juga mengumumkan gadis berumur 16 tahun di kawasan Region Paris juga meninggal karena Covid-19.

Meski pun usia muda jarang mengalami gejala serius, otoritas kesehatan AS mencatatkan ada sejumlah kasus yang harus ditangani secara intensif.

Andre menerangkan, badan kesehatan berharap bahwa wabah yang pertama kali beredar di Wuhan, China, itu akan mencapai puncaknya beberapa hari ke depan.

"Kami akan sampai pada titik di mana kami bakal mengalami kondisi saturasi (kejenuhan) di rumah sakit," jelasnya dalam konferensi pers.

Sebelum gadis 12 tahun itu, korban termuda di Eropa diyakini adalah Vitor Godhino, remaja 14 tahun yang berasal dari Portugal.

Baca juga: Stok Masker Pasien Menipis, RS di Belgia Lirik Opsi ke Masker Snorkeling