JAKARTA, KOMPAS.com - Japanese cheesecake termasuk salah satu makanan penutup yang ringan nan manis, terkadang mirip seperti souffle.
Japanese cheesecake umumnya dijual di toko dalam kondisi dingin. Dessert tersebut sebaiknya langsung disantap, tapi bagaimana kalau kamu sudah kenyang dan ingin mengonsumsinya kemudian hari?
Berikut tips menyimpan Japanese cheesecake dari Executive Sous Chef The Grand Mansion Menteng by The Crest Collection, Angga Bowo.
Sebagai informasi, Japanese cheescake merupakan salah satu menu favorit para tamu di hotel tersebut.
Baca juga:
Menurutnya, Japanese cheesecake yang sudah dibeli sebaiknya tidak dimasukkan ke freezer, melainkan dimasukkan ke chiller (kulkas) dengan suhu tiga sampai lima derajat celsius.
"Yang penting di-wrap (dibungkus) saja, di-cover (ditutupi) pakai plastic wrap biar enggak kontaminasi dengan barang-barang lain," tutur Chef Angga kepada Kompas.com di Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2024).
Dengan demikian, Japanese cheesecake tersebut masih bisa disantap sebagai makanan penutup.
Ia melanjutkan, ketika disimpan di chiller, Japanese cheesecake bisa bertahan selama tiga sampai empat hari.
"Kalau lewat dari itu enggak usah (dimakan) karena semua yang dibikin ada masanya," ujarnya.
Untuk menilai apakah Japanese cheesecake yang dibeli masih aman dikonsumsi, ia menganjurkan untuk memperhatikan tekstur, bentuk, dan rasa.
"Ketika dimakan pasti beda, kalau kejunya pasti sour (asam) kalau sudah lama," katanya.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram