KOMPAS.com - Eksistensi jamu tradisional saat ini tidak lagi dipandang sebagai minuman kuno yang dijajakan pedagang keliling. Melainkan berkembang menjadi minuman yang lebih kekinian.
Penggunaan rempah pilihan dan diolah dengan teknik tertentu akan menghasilkan segelas jamu penuh khasiat.
Supaya manfaat jamu dapat dirasakan maksimal oleh tubuh, waktu meneguk jamu pun haruslah tepat.
Baca juga: Resep Jamu untuk Atasi Susah Tidur, Pakai Pala dan Gula Batu
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk minum jamu?
Seorang acaraki (penjual jamu) di gerai Acaraki Grand Indonesia Risyanto mengungkapkan, pada umumnya orang-orang memandang jamu sebagai minuman tradisional yang berfungsi sebagai obat.
Lihat postingan ini di Instagram
Sehingga, tak jarang didapati banyak orang yang minum jamu hanya pada saat tubuh sudah sakit.
"Indonesia, apalagi di Jakarta, sering terjadi mereka (masyarakat umum) menyamakan obat dengan jamu. Kalau sudah sakit, haruslah ke dokter, bukan mencari jamu," kata Risyanto saat ditemui di Acaraki Grand Indonesia, Rabu (24/4/2024).
Baca juga: Resep Jamu untuk Hilangkan Bau Badan, Cuma 3 Bahan
Menurut Risyanto, membandingkan jamu dan obat sama halnya dengan membandingkan antara pencak silat dan petinju.
Keduanya sama-sama bisa menang saat bertarung, tetapi menang atau tidaknya tergantung metode yang digunakan.
Maksudnya, ketika seseorang sedang sakit dan mengandalkan jamu sebagai obat, maka hal itu tidak akan berhasil.
"Lain halnya kalau kita sehat dan minum jamu, itu lebih baik, bisa menghindari tubuh dari penyakit, karena sistem imun tubuh bagus," katanya.
Baca juga: Benarkah Jamu Jahe dan Kunyit Bisa Mengobati Jerawat? Ini Penjelasan Dokter
Maka dari itu, Risyanto mengatakan waktu yang baik untuk mengonsumsi jamu yaitu pada saat kondisi tubuh masih sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.