KOMPAS.com – Siapa sangka, di tengah hiruk pikuk Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, terdapat kedai soto yang sudah berdiri sekitar 20 tahun. Namanya Soto Goreng Bang Ateng.
Kedai ini menempati kios kecil di lantai satu blok BKS. Pengunjung bisa naik eskalator dari pintu utama atau menaiki tanjakan dari pintu samping.
Baca juga: Menyantap Soto Goreng di Pasar Palmerah, Tetap Disajikan Bersama Kuah
Pengelola Soto Goreng Bang Ateng, Oman mengatakan bahwa kedai ini mulanya tidak menjual soto goreng.
"Awalnya kedai ini hanya menjual soto mi, soto betawi, dan soto tangkar saja. Lalu pada tahun 2015, bang Ateng selaku owner (pemilik) iseng ingin membuat menu baru dengan menjadikan tongseng sebagai inspirasinya," tutur Oman saat ditemui Kompas.com, Selasa (27/2/2024).
Adapun tongseng merupakan masakan yang dicampur dengan kuah gulai, kecap, dan kubis. Umumnya menggunakan daging kambing, tapi ada pula yang menggunakan daging sapi dan daging ayam.
Baca juga:
Meskipun terinspirasi dari tongseng, soto goreng yang jadi andalan kedai ini tetaplah berbeda dengan masakan berkuah tersebut. Salah satunya dari sisi pengolahan daging.
Daging untuk soto goreng harus digoreng menggunakan minyak panas, lalu ditumis bersama soto tangkar, sambal, kecap, acar timun. Kemudian masaklah hingga kuah menyerap.
Keisengan tersebut membawa berkah bagi Ateng sampai saat ini.
Adapun saat ini Kedai Soto Goreng Bang Ateng sudah tidak dikelola langsung oleh sang pemilik, melainkan oleh Oman yang juga sepupu dari Ateng.
Baca juga:
View this post on Instagram