KOMPAS.com - Serabi dan surabi ternyata adalah dua makanan tradisional yang secara penyebutan nama hampir serupa.
Faktanya, dua makanan ini berbeda, baik dari warna, adonan, dan topping yang digunakan untuk menyantapnya.
Sous Chef di Hotel Aston Simatupang, Ali Tosin menjelaskan beberapa perbedaan antara surabi dan serabi.
Baca juga: 8 Kuliner Malam di Kota Bogor, dari Asinan hingga Surabi Duren
Berikut ini adalah berda surabi dan serabi:
Kata Ali, surabi ialah makanan tradisional yang kerap dijumpai di daerah Jawa Barat khususnya di Kota Bandung. Sementara serabi kerap dijumpai di daerah Solo, Jawa Tengah.
"Kalau serabi terkenal di Solo," kata Ali saat ditemui di Hotel Aston Simatupang, Senin (29/1/2024).
Pembuatan adonan surabi, kata Ali, biasanya ada yang menggunakan tambahan kelapa, ada yang tidak menggunakan kelapa.
"Kalau serabi adonannya pakai kelapa dan terigu, kalau surabi ada yang pakai kelapa dan ada pula yang tidak pakai kelapa," katanya.
Surabi disajikan tanpa tambahan pewarna makanan, sehingga warnanya cenderung putih pucat dibanding serabi.
Lain halnya dengan serabi yang biasa diberi tambahan pewarna seperti pandan, sehingga hasilnya cenderung berwarna.
Kata Ali, serabi umumnya hanya disajikan bersama kuah kinca, sedangkan surabi bisa divariasikan dengan beragam topping.
"Surabi bisa dimodifikasi dengan topping yang asin seperti mayones dan oncom. Sementara serabi hanya disajikan dengan kinca," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.