Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Tortilla Isi Nasi Padang dan Surabi Topping Selai Beri, Bagaimana Rasanya?

Kompas.com - 30/01/2024, 20:31 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet tentu tau bahwa ada dua cara makan nasi padang yang kerap menjadi perdebatan di media sosial, yaitu disantap langsung menggunakan tangan atau disantap menggunakan alat makan berupa sendok dan garpu.

Namun, tampaknya dua pilihan tersebut kini bisa diambil jalan tengah dengan cara makan nasi padang yang dikenalkan oleh chef di Hotel Aston Priority Simatupang, yaitu disantap serupa makan kebab.

Di depan dapur hotel yang sedang mengebul, Chef Saman menyiapkan selembar tortilla berbentuk bulat di atas bidang datar.

Baca juga:

Setelah itu ia menaruh dua hingga tiga sendok makan nasi putih di atas tortilla, disusul dengan rendang, sayur daun singkong rebus, cabai hijau, sambal matah, dan terakhir nasi diguyur dengan kuah gulai berwarna kemerahan.

Gulungan pertama kulit tortilla dilakukan untuk memadatkan isian, kemudian kulit tortilla bagian samping dilipat dan digulung hingga isian tertutup sempurna.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Tortilla isi nasi padang dipanaskan sebentar di atas wajan datar, lalu disajikan dengan sambal matah dan paru krispi.

Kesan pertama yang saya lihat saat seporsi tortilla nasi padang dihidangkan ialah praktis. Bagaimana tidak, sesuap nasi padang kini bisa mampir ke mulut tanpa perlu membuat tangan kotor karena terkena kuah gulai.

Baca juga:

Belum lagi tortilla bisa disajikan dengan potongan yang lebih kecil, sehingga cocok sebagai makanan pengganjal sebelum menyantap makanan berat.

Layaknya sajian nasi padang, kuah gulainya medok, rasanya cenderung pedas karena diberi isian sambal matah dan cabai hijau. Sesuap nasi padang berselimut kulit tortilla terasa lengkap disantap dengan renyahnya keripik paru.

Terlepas dari cara menyantapnya yang simpel, penataan isian nasi padang di dalam kulit tortilla menurut saya kurang merata. Saat mengigit bagian ujung tortila, saya hanya mendapatkan porsi nasi dan isian rendang.

Baca juga: Resep Serabi Kuah Jadul, Cetak Pakai Teflon Telur

Sementara porsi cabai hijau dan sambal matah tampak menumpuk di bagian tertentu, sehingga rasanya cenderung lebih pedas di sisi tersebut.

Maka dari itu, alternatifnya kamu bisa meminta chef untuk meletakkan isian nasi padang lebih merata, dan mengurangi porsi sambal jika tidak suka pedas.

Asam segar surabi selai beri

Hidangan selanjutnya yang saya coba yaitu surabi khas Bandung dengan topping selai beri, vanila crumble, keju, dan durian.

Surabi Bandung gaya Western, menu baru ala carte di Hotel Aston Priority Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (29/1/2024). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Surabi Bandung gaya Western, menu baru ala carte di Hotel Aston Priority Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (29/1/2024).

Adonan surabi mulanya dituang ke dalam tembikar, kemudian tembikar ditutup hingga surabi matang. Warnanya putih pucat, tampak gendut namun tidak bantat.

Rasa asam segar terasa ketika sesuap surabi dengan campuran semua topping mampir ke lidah saya. Rasa asam segar dari selai beri menurut saya di sini cukup mendominasi, meskipun porsi selai yang saya tuang hanya sedikit.

Baca juga: 8 Kuliner Malam di Kota Bogor, dari Asinan hingga Surabi Duren

Beri yang digunakan untuk membuat selai yaitu buah beri segar, ini dapat dilihat dari adanya buah beri yang masih utuh. Tidak ketinggal, rasa manis creamy dari durian membuat surabi terasa nikmat disantap.

Saran saya, jika ingin menyantap surabi disini, jangan langsung mencampur semua kondimen di atas surabi. Kamu bisa menaruh aneka kondimen dipinggir surabi, dan nikmati surabi dengan cara dicocol.

Bagaimana, tertarik mencoba?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com