Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Anak SD Diejek Makan Ulat Sagu, Gizinya Justru Tinggi

Kompas.com - 13/10/2023, 11:11 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video menunjukkan seorang anak SD membawa bekal nasi dan ulat sagu ramai ditonton di media sosial.

Anak SD laki-laki tersebut menunjukkan isian wadah bekalnya pada sang guru yang sedang merekam.

"Ulat ini, kebangetan. Tahun 2023 lauknya masih ulat," ucap guru dalam video tersebut.

Hal ini mendapat perhatian warganet. Banyak di antaranya yang justru menganggap ulat sagu sebagai protein bergizi.

Dokter dan ahli gizi Tan Shot Yen, membenarkan hal ini. Ulat sagu termasuk bahan makanan berprotein tinggi.

"Benar (baik dikonsumsi dari segi gizi)," ujar Tan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/10/2023).

Tan menunjukkan data gizi pangan 100 gram ulat sagu panggang. Terdiri dari 11,9 gram protein, 30,3 gram lemak, 4,8 gram serat, dan 14,8 gram karbohidrat.

Ulat sagu panggang juga mengandung kalsium, fosfor, besi, dan kalium.

Nilai gizi ini ia bandingkan dengan kandungan bandeng presto. Setiap 100 gram bandeng presto mengandung 17,1 gram protein, 20,3 gram lemak, 0,0 gram serat, dan 11,3 gram karbohidrat.

Tan mengatakan, ulat sagu harus dimasak untuk mendapatkan nutrisinya. Tidak boleh dimakan mentah-mentah.

"Enggak dianjurkan (makan ulat sagu mentah). Sama aja kayak makan ikan atau ayam mentah," kata Tan.

Pengolahan ulat sagu paling simpel bisa dibakar dan dipanggang. Bahan hewani tinggi protein ini juga bisa dipadukan dengan bumbu balado, seperti yang dilakukan Tan.

Baca juga:

Rekomendasi porsi makan ulat sagu

Ilustrasi ulat sagu bakar.Shutterstock/Ricky Pangkatana Ilustrasi ulat sagu bakar.

Tan menyarankan konsumsi ulat sagu sebanyak lima hingga enam ulat per porsi makan. Tergantung ukuran ulatnya.

Menurut dia, sulit menentukkan batasan konsumsi ulat sagu karena kondisi dan kebutuhan orang berbeda.

Alergi setelah mengonsumsi ulat sagu mungkin saja terjadi. Namun, penyebabnya belum tentu dari segi jumlah ulat yang dimakan.

Alergi ulat sagu sama seperti alergi protein hewani lainnya. Seseorang bisa mengidap alergi bila tidak cocok dengan jenis protein tertentu.

"Jika ada ketidakcocokan protein dengan yang mengonsumsi sehingga memicu pengeluaran histamin," jelas Tan.

Ciri alergi protein hewani bisa berupa gatal-gatal, muntah, hingga sesak napas.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com