Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kesalahan Masak Ketupat, Bikin Gagal dan Teksturnya Keras

Kompas.com - 06/05/2023, 17:03 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tekstur ketupat biasanya legit alias lembut bercampur sedikit kenyal, tetapi tetap padat.

Ketupat dengan tekstur demikian hanya bisa didapat melalui pemasakan yang tepat.

Salah mengolah beras bisa membuat ketupat gagal, entah teksturnya menjadi keras atau justru buyar.

Noviana Kornelius, pemilik Ketupat Ci Eng, kuliner legendaris di  Glodok, Jakarta Barat, mengatakan setidaknya ada empat penyebab ketupat gagal, seperti berikut ini.

1. Tidak mencuci beras hingga bersih dan kering

Beras untuk membuat ketupat harus dicuci hingga benar-benar bersih. Menurut Noviana, hal ini menentukan hasil akhir ketupat yang dimasak.

"Setelah dicuci, baru digelar di tampah sampai benar-benar kering sempurna, baru bisa diisi ke daunnya," ujar Noviana saat ditemui media di Festival Kuliner Pecinan, Kamis (4/5/2023).

Baca juga:

2. Salah menakar beras

Tekstur ketupat juga dipengaruhi seberapa banyak isian beras dalam daun pembungkusnya.

Jika terlalu sedikit, ketupat tidak akan padat. Sebaliknya, mengisi beras terlalu banyak akan membuat ketupat menjadi gagal.

Noviana menyarankan, sebaiknya kulit ketupat hanya diisi hingga setengah bagian saja karena beras akan mengembang.

3. Air rebusan kurang banyak

ilustrasi ketupat.SHUTTERSTOCK/tyasindayanti ilustrasi ketupat.

Air rebusan harus menutupi ketupat agar hasilnya matang merata. Bila tidak, sulit untuk mendapatkan tekstur ketupat yang sempurna.

Jumlah air ini harus terus diperhatikan selama pemasakan berlangsung. Bila mulai berkurang, segera tambahkan air panas.

4. Kurang lama memasak ketupat

Durasi merebus ketupat yang kurang lama juga menjadi penyebab gagalnya makanan ini.

"Ada yang mungkin merebusnya cuma dua atau tiga jam, itu kurang lama. Paling enggak memasaknya harus empat jam," jelas Noviana.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com