Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2021, 10:08 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Soto berkuah bening cocok dinikmati untuk sarapan. Salah satu jenis soto kuah bening yang bisa dibuat yakni soto lenthok. 

Pada dasarnya soto ini mirip seperti soto ayam kebanyakan, hanya penyajiannya menggunakan lenthok atau perkedel singkong dan daun kemangi. 

Kuah sotonya yang bening dan menyegarkan membuat banyak orang menyukainya. Terlebih jika ditambahkan sambal dan perasaan jeruk nipis untuk pelengkapnya. 

Baca juga:

Sarman, pemilik Soto Ayam Lumayan Kang Sarman membagikan cara membuat kuah soto lenhtok yang segar dan sedap. Berikut penuturannya.

1. Memakai ayam kampung 

Kunci kuah soto gurih yakni penggunaan ayamnya. Alih-alih memakai ayam pedaging, Sarman lebih memilih menggunakan ayam kampung. 

Sebab, menurutnya ayam pedaging memiliki banyak lemak sehingga kurang nikmat digunakan untuk kuah soto. 

"Kalau bisa itu yo yang liar, yang kampung itu, kalau pedaging itu sudah ada gajihnya, kan tergantung makanan itu. Kalau saya ya pilih ayam liar itu," ujar Sarman kepada Kompas.com

Baca juga:

Saat kesulitan mendapatkan ayam kampung, Sarman pun memilih untuk mencari ke luar kota daripada menggantinya dengan ayam pedaging. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesedapan kuahnya. 

"Pernah sampai enggak dapat ayam itu waktu gempa dulu, di Jogja itu sulit sekali pada waktu itu. Dulu terus saya belinya dari Magelang, kan kalau Magelang itu masih aman," tambahnya.

2. Direbus lama 

Ilustrasi merebus ayam.SHUTTERSTOK/ PHANUWIT KASEM Ilustrasi merebus ayam.

Ayam untuk kuah soto harus dimasak cukup lama supaya dapat menghasilkan kaldu umami.

Sarman, biasanya memasak ayamnya selama dua jam. Namun setelah itu, ayam tak langsung diangkat dari air rebusannya, tapi dibiarkan dulu semalaman agar kuah sotonya lebih gurih. 

"Iya ini itu kaldunya dari ayam. Kita kan yang dimasak untuk besok pagi, nanti jam 2 sudah direbus, satu malam, terus ngambilnya besok pagi, setiap hari seperti itu," ungkapnya.

"Untuk besok pagi bacemnya itu harus jam 2 nanti sampai jam 4, terus direndam satu malam," tambah Sarman. 

Baca juga:

Tak hanya itu, Sarman juga tidak pernah menggunakan kuah sisa untuk dipakai esok hari. Jika tidak habis Sarman lebih memilih untuk membuangnya. 

Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitasnya

"Terus saya itu enggak pernah kuah enggak habis terus dipakai besok itu enggak pernah. Kalau enggak habis itu dibuang, buat jaga kualitasnya," tutup Sarman. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com