KOMPAS.com - Fermentasi kedelai tidak hanya tempe. Ada pula tauco yang tak kalah populernya.
Tauco kerap digunakan sebagai bumbu tumisan atau bahan untuk membuat sambal. Beberapa sumber menyebut bahwa penggunaan tauco dapat memberikan rasa umami pada hidangan.
Mengulik lebih jauh mengenai tauco, simak dalam ulasan berikut.
Baca juga:
Melansir buku "Sehat Dengan Rempah Dan Bumbu Dapur" oleh Made Astaman dari Penerbit Buku Kompas, tauco adalah fermentasi kedelai yang umum digunakan sebagai penyedap masakan.
Bentuk tauco seperti pasta yang berwarna kekuningan dengan aroma yang kuat. Rasa tauco sendiri agak asin, asam, dan segar.
Baca juga: 3 Beda Doenjang dan Miso, Pasta Kedelai Fermentasi dari Korea-Jepang
Di Tiongkok bumbu seperti tauco dikenal dengan nama chiang, sedangkan di Korea Selatan disebut doenjang.
Walau sama-sama dari fermentasi kedelai, tetapi masing-masing bumbu ini memiliki perbedaan. Baik dari segi rasa dan pembuatannya.
Jenis tauco yang dijual di pasaran ada dua macam, yakni tauco kering dan basah. Dari segi rasa, tauco terbagi dalam dua jenis yakni tauco asin dan manis.
Warna tauco sendiri bermacam-macam, dari kuning hingga kecoklatan. Perbedaan jenis tersebut terletak pada jumlah air dan banyaknya gula yang ditambahkan.
Baca juga: Resep Ikan Mas Goreng Tepung, Sajikan dengan Sambal Tauco
Bahan baku pembuatan tauco yakni kadang kedelai hitam atau kedelai kuning. Namun yang paling umum digunakan adalah kedelai kuning.
Proses pembuatan tauco di Indonesia masih dilakukan secara tradisional. Produsen tauco yang terkenal yakni di Cianjur Jawa Barat.
Dalam buku "Bumbu, Penyedap, dan Penyerta Masakan Indonesia" oleh Murdijati Gardjito terbitan PT Gramedia Pustaka Utama dijelaskan sekilas tahap-tahap pembuatan tauco.
Langkah pembuatan tauco meliputi perendaman, pengupasan kulit kedelai, pengukusan, penirisan, penambahan tepung, dan fermentasi kapang penjemuran.
Setelah itu, adonan tauco direndam dalam garam lalu dilakukan pembumbuan lanjutan.
Penambahan tepung pada proses pembuatan dilakukan dengan tujuan merangsang pertumbuhan kapang, volume produk, serta menurunkan kadar air.
Baca juga: