Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Konsumsi Susu di Indonesia, Kapan Mulai Diminum?

Kompas.com - 31/05/2021, 21:03 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Susu merupakan minuman populer di dunia yang bisa disantap mulai dari anak kecil hingga orang dewasa.

Di Indonesia sendiri, susu biasa dinikmati sebagai produk siap minum dan siap pakai untuk memasak.

Kamu bisa menemukan aneka susu di mini market, pasar, hingga warung sekitar rumah dengan harga yang beragam,

Namun, rasa susu yang manis dan gurih saat ini ternyata tidak seperti jaman dulu.

Baca juga: Apa Bedanya Susu Segar dengan Susu Murni?

Susu dianggap darah putih sapi atau kerbau

Dosen Departemen Sejarah Universitas Padjajaran mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sempat menganggap susu sebagai hidangan yang menjijikan dan tidak layak dikonsumsi.

"Orang Indonesia dulu menganggap bahwa susu sama halnya dengan darah, sama dengan nanah yang ada di dalam tubuh hewan yang menjijikan untuk dikonsumsi," kata Fadly dalam berita Kompas.com.

Baca juga: Sejarah Susu di Indonesia, Dulu Dianggap Darah Putih

Hal tersebut dikarenakan dahulu masih banyak negara di kawasan Asia Tenggara yang hanya fokus bercocok tanam, bukan menggembala.

Kebiasaan warga Asia Tenggara cukup berbeda dengan masyarakat yang ada di kawasan Asia Tengah dan Eropa.

Para warga di kawasan Asia Tengah dan Eropa memiliki tradisi menggembala yang kuat serta memanfaatkan hasil ternaknya sebagai kebutuhan pangan dan sandang.

Seperti bulu domba yang bisa dijadikan sebagai pakaian, dagingnya dikonsumsi, serta susunya diminum untuk menghangatkan badan.

Menurut Fadly, kawasan Asia Tengah dan Eropa memiliki iklim yang dingin sehingga susu memang dimanfaatkan untuk menghangatkan badan serta dipercaya punya khasiat untuk menambah vitalitas.

Baca juga: Cara Simpan Susu Segar agar Tidak Cepat Basi, Awet sampai 6 Bulan

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com