Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Bedanya Ragi Kering dan Instan? Kenali Jenis Ragi Berikut

Kompas.com - 07/09/2020, 17:25 WIB
Nine Fridayani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ragi, melansir Real Simple, adalah mikroorganisme sel tunggal bernama Saccharomyces cerevisiae dengan bentuk sel seperti telur.

Dalam bahasa Yunani Latin berarti “jamur gula”, sebab pada pengaplikasiannya ragi bekerja dengan memakan gula dan mengubah makanan itu menjadi karbon dioksida dan alkohol jika diberi waktu yang cukup.

Baca juga: 3 Bahan Pengganti Ragi untuk Roti, Perhatikan Takaran

Kelompok ragi ini sering dipakai pada pembuatan roti, kue, dan minuman beralkohol untuk mengembangkan adonan serta memberi rasa & aroma pada produk.

Apa sajakah jenis ragi untuk membuat roti dan kue? Ada tiga jenis ragi roti yang diproduksi secara komersial yaitu kering aktif, instan, dan segar.

Semua jenis itu akan bekerja untuk adonan ragi dalam resep kue dan roti beragi apa pun, tetapi masing-masing memiliki sedikit perbedaan. Berikut penjelasan dari jenis ragi tersebut dikutip dari Delish.

1. Ragi kering aktif (active dry yeast)

Ilustrasi ragiShutterstock/sasimoto Ilustrasi ragi

Ragi kering aktif adalah ragi hidup yang mengalami dehidrasi (pengeringan) sebagian, lembab, dan digiling menjadi butiran.

Jenis ini sering ditemukan dan dijual dalam kemasan paket atau dalam wadah stoples kaca. Sel ragi yang tidak aktif ini dapat disimpan pada suhu kamar selama beberapa bulan sampai tanggal kedaluwarsanya.

Namun, ragi jenis ini juga peka terhadap suhu panas maka pastikan untuk menyimpannya jauh dari area yang hangat.

Ragi kering aktif akan mulai mati begitu terkena suhu lebih tinggi dari 120 derajat fahrenheit atau sekitar 49 derajat celsius.

Baca juga: 6 Cara Hindari Ragi Mati pada Adonan Roti, Perhatikan Proses Resting

 

Simpan dalam kantong kedap udara di dalam freezer untuk menjaga ragi dan memperpanjang umur simpannya.

Sebelum ditambahkan ke resep, ragi kering aktif harus dilarutkan dalam air atau susu hangat, untuk memastikan tingkat aktivitasinya.

Jika campuran ragi tidak bertambah besar dan menjadi berbusa dalam 10 sampai 20 menit, ragi tersebut tidak dapat digunakan lagi.

Ragi kering aktif tidak boleh dicampur dengan cairan bersuhu lebih dari 43 derajat celsius, karena akan menyebabkan ragi mati, melansir The Spruce Eats.

Ragi kering aktif memiliki proses fermentasi yang lebih lama jika dibandingkan dengan ragi lainnya, yang berarti paling cocok untuk resep adonan yang membutuhkan proses pengembangan adonan ganda dalam waktu yang lebih lama.

Ilustrasi ragi instan kemasan. SHUTTERSTOCK/KYLE OSTER Ilustrasi ragi instan kemasan.

2. Ragi instan (instant yeast)

Ragi instan adalah jenis ragi yang umum ditemui di pasaran. Biasanya ragi instan dijual dalam kemasan saset.

Ragi instan memiliki butiran lebih halus dan lebih kecil daripada ragi kering aktif. Ragi instan dapat digunakan dalam resep tanpa perlu dilarutkan ke dalam cairan terlebih dahulu, karena waktu fermentasi ragi instan lebih singkat dari jenis ragi lain.

Meskipun demikian, sering dijumpai ragi instan dilarutkan dahulu di cairan tujuannya agar mudah tercampur rata pada adonan.

Cara penyimpanan ragi instan bisa disimpan di freezer dalam wadah kedap udara hingga 2 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com