KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengungkap perjuangannya untuk menjalankan kebijakan Merdeka Belajar.
Menurut Nadiem, bukan hal yang mudah untuk melakukan transformasi pendidikan di Indonesia melalui program Merdeka Belajar.
"Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran," kata Nadiem dalam pidatonya di Upacara Hardiknas 2024 yang disiarkan secara daring, Kamis (2/5/2024).
Salah satu kesulitan yang dialami Nadiem dalam menjalankan Merdeka Belajar adalah dalam hal mengubah perspektif pembelajaran.
Baca juga: Nadiem: Sebanyak Mungkin Guru Honorer yang Layak Kami Angkat PPPK
Pada awal perjalanan, Nadiem sadar bahwa membuat perubahan di dunia pendidikan butuh perjuangan dan pasti akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada setiap pihak.
"Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan," ujarnya.
Namun, kata Nadiem, langkah jalan pendidikan Indonesia mulai serempak setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia karena ada halangan yang sama dialami dunia pendidikan.
Semua itu bisa dijalani dengan bergotong royong menuju percepatan dan berjuang bersama untuk pulih dari pandemi Covid-19.
"Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak," ungkapnya.
Menurut dia, wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang dibangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar..
Baca juga: Momen Hardiknas, BNPT Ajak Guru di Banten Melek Intoleransi dan Radikalisme
Nadiem mengatakan, melalui Merdeka Belajar, kini anak-anak Indonesia sudah mulai berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas.
Demikian juga guru-guru sudah banyak berani mencoba hal-hal baru karena mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya.
"Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus," tutu Nadiem.
Nadiem memahami waktu lima taun tidak cukup untuk melakukan perubahan pada dunia pendidikan.
Baca juga: Hardiknas 2024, Mendikbud Nadiem Pamit dan Titipkan Merdeka Belajar
Oleh karena itu, menjelang akhir masa jabatannya, Nadiem menitipkan kebijakan Merdeka Belajar agar terus bisa dilanjutkan.
"Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan," pungkas Nadiem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.