Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Vivi, Maba Termuda Unesa Lolos SNBP 2024 di Usia 16 Tahun 2 Bulan

Kompas.com - 08/04/2024, 08:28 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Muda dan berprestasi mungkin bisa menggambarkan sosok Lutviana Dwi Jannati.

Lulusan MAS Unggulan Amanatul Ummah Surabaya ini berhasil menjadi mahasiswa baru termuda Universitas Negeri Surabaya (Unesa) lewat jalur SNBP 2024.

Lutviana atau lebih akrab disapa Vivi ini berhasil lolos ke Unesa lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi saat berusia usia 16 tahun lebih 2 bulan.

Tentu kabar lolosnya Vivi ke Unesa membuat orangtuanya terharu sekaligus bangga. Sang ibu, Siti Khodijah (46) menceritakan bahwa pada Senin, 26 Maret 2024 silam, dia tengah menjalani rutinitas sebagai ibu rumah tangga di rumahnya, Sidowungu, Gresik, Jawa Timur.

Baca juga: Sosok Aziz, Guru Besar Termuda IPB yang Berusia 36 Tahun

Kiat sukses ala mahasiswa baru termuda Unesa

Dia mendapatkan panggilan video call dari salah satu guru MAS Unggulan Amanatul Ummah Surabaya, tempat anak perempuannya mondok.

Ternyata guru dari MAS Unggulan Amanatul Ummah Surabaya memberikan kabar bahagia bahwa Vivi diterima di prodi Manajemen Informatika, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) jalur SNBP 2024.

"Itu kan video call lewat handphone gurunya. Nah, mereka pas lagi ngumpul melihat pengumuman, Vivi saya lihat sampai nangis dan saya jadinya ikut terharu," ucap perempuan 46 tahun ini seperti dikutip dari laman Unesa, Senin (7/4/2024).

Sebagai salah satu mahasiswa baru termuda di Unesa, Vivi memberikan beberapa kiat sukses yang mungkin bisa ditiru para siswa agar bisa mencapai prestasi yang sama.

Vivi menceritakan bahwa yang dilakukannya sejak SMP ialah tekun belajar sebagaimana apa yang dianjurkan orangtua dan guru-gurunya.

Dia selalu memanfaatkan waktu dengan belajar maksimal. Karena itulah, dia berani mengambil kelas akselerasi sejak SMP hingga SMA. Hingga akhirnya bisa masuk Unesa saat berusia 16 tahun 2 bulan.

Baca juga: Kisah Rakha, Mahasiswa Termuda Teknik Geofisika ITB, S2 di Usia 19 Tahun

Masuk kelas akselerasi sejak SMP

Masuk kelas akselerasi membuatnya semakin semangat belajar agar tetap di kelas tersebut dengan mempertahankan nilai.

Vivi mengaku, setiap pagi, selepas sholat shubuh, seperti sekolah pada umumnya, dia belajar pelajaran umum seperti Matematika, Bahasa Inggris, dan sebagainya.

Kemudian di sore hingga malam harinya, dia belajar tentang agama seperti apa yang biasa dilakukan orang saat mondok.

Sebelum tidur pun, dia selalu belajar atau berdiskusi dengan temannya untuk memperkuat kembali pelajaran yang mereka terima hari itu.

Selain itu, tekun belajar, Vivi ternyata juga aktif di kegiatan ekstrakulikuler, yakni Paskibraka dan pernah menjuarai perlombaan Paskibraka nasional.

"Belajar di kelasnya harus benar-benar paham kalo ngga gitu akan susah bagi waktunya, antara kegiatan pondok dan ekstrakulikuler," papar Vivi.

Baca juga: PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Beasiswa Rp 17 Juta di 50 Bidang Studi

Vivi mengungkapkan jika keluarga atau orangtuanya selalu mendukung pilihannya. Seperti keyakinan keluarganya akan dirinya, seperti itu pula dia yakin bahwa prodi yang dia pilih bisa mengantarnya menjadi orang yang berhasil.

Memiliki darah wirausaha dari sang ayah, dia ingin menjadi pengusaha yang sukses kelak. Selain itu, ketertarikannya di bidang IT memainkan pikirannya untuk belajar dua hal di satu prodi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com