Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Alvinda, Wisudawan Termuda UB, Lulus Kuliah 3,2 Tahun Tanpa Skripsi

Kompas.com - 14/03/2024, 09:37 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alvinda Putri Ruriana merupakan lulusan termuda Universitas Brawijaya (UB) pada wisuda UB periode XIV, Minggu (10/3/2024).

Alvinda lulus dari program studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di usia 20 tahun, dengan masa studi 3 tahun 2 bulan, dan IPK 3,62.

Kelulusan yang cukup cepat itu dipengaruhi oleh masa studi Alvinda di MAN 1 Kota Kediri. Saat SMA, ia mengikuti program akselerasi sehingga hanya menjalani masa belajar selama 2 tahun.

Baca juga: Cerita Abdul dari Afghanistan, Lulus S2 Unpad 1,5 Tahun dengan IPK 4

"Alhamdulillah sangat senang. Lulus tiga setengah tahun termasuk salah satu target saya, dan bersyukur malah bisa lulus 3 tahun 2 bulan," kata Alvinda dikutip dari laman resmi UB, Selasa (12/3/2024).

Selain lulus dalam waktu kurang dari 3,5 tahun, Alvinda juga berhasil lulus tanpa harus mengerjakan skripsi.

Alvinda dibebaskan dari skripsi karena ka mengambil jalur publikasi jurnal sebagai pengganti skripsi untuk syarat kelulusan jenjang S1.

"Saya menulis artikel jurnal sejak semester 5, dan berhasil dipublikasi di jurnal nasional terakreditasi SINTA 2 pada semester 7," ujarnya.

"Setelah itu saya langsung mengajukan penyetaraan skripsi, sehingga tidak perlu mengikuti sidang kompre dan rangkaian prosedur skripsi reguler," lanjut dia.

Dalam jurnal penelitiannya, Alvinda mengangkat topik "Keterwakilan Perempuan dan Partai Politik."

Baca juga: Kisah Anggi, Jadi Lulusan Terbaik Fakultas Teknik UI di Usia 61 Tahun

Tema ini dipilih berdasarkan ketertarikannya dengan isu gender di lingkungan sekitar, sementara partai politik menurutnya merupakan jalur umum untuk menjadi pembuat keputusan melalui dan perubahan kebijakan berkaitan dengan gender.

Sayangnya jurnal itu ditolak, hingga akhirnya baru diterima ketika membuat jurnal kedua yakni "Jurnal Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review (IPSR) Unnes".

"Sempat ditolak jurnal pertama, akhirnya tulisan saya diterima di Jurnal Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review (IPSR) Unnes. Artikel jurnal inilah yang menjadi pengantar kelulusan saya," ujarnya.

Selama kuliah, Alvinda aktif menjadi asisten dosen pada proyek penelitian dan pengabdian masyarakat, serta beberapa penelitian di luar kampus.

Ia juga tergabung dalam unit kegiatan riset di fakultas. Alvinda mengaku senang karena para dosen terbuka dalam mengikutsertakan mahasiswa pada penelitian dan program pengembangan.

Hingga Alvinda bisa tumbuh dan belajar dari bimbingan para guru tersebut dan memunculkan penguatan keilmuan dalam aktivitas nyata.

Kini, Alvinda sudah bekerja di perusahaan riset dan konstruksi, ia juga masih aktif meneliti tentang perempuan, gender, dan politik di Veritas Institute of Politics.

"Saya ingin melanjutkan karir akademik saya dengan menjadi peneliti dan konsultan riset," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com