Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Inggris Mapel Wajib di SD, Dosen UM Surabaya: Penting di Era Globalisasi

Kompas.com - 08/04/2024, 07:14 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim telah mengeluarkan aturan terbaru tentang pelaksanaan mata pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, MI atau sederajat.

Dalam Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, Nadiem Makarim menegaskan bahwa Bahasa Inggris akan menjadi mata pelajaran wajib bagi siswa SD dan sederajat.

Kebijakan tersebut menarik perhatian Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Sri Lestari.

Menurutnya, pelajaran bahasa Inggris sempat menjadi tarik ulur isu. Mulai dijadikan mata pelajaran pilihan hingga akan dihapuskan pada tahun 2013 dan 2022 lalu.

"Pada tahun ini, keluarnya kebijakan menteri pendidikan untuk menjadikan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib menjadi suatu kebijakan yang perlu diapresiasi," terang Sri Lestari seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Minggu (7/4/2024).

Baca juga: UM Surabaya Buka Jalur Pakai Nilai SNBP 2024, Tanpa Tes Lagi

Bahasa Inggris jadi kebutuhan di era globalisasi

Dia menerangkan, kebijakan ini selain penerapannya dilakukan secara bertahap dan melihat kesiapan di masing-masing daerah dan institusi juga mempertimbangkan kualitas guru dengan mengadakan pelatihan bagi SDM yang akan dipersiapkan untuk mengajar bahasa Inggris di masing-masing sekolah.

Ia menegaskan, bahasa Inggris menjadi salah satu kemampuan yang dibutuhkan di era globalisasi.

Mengingat bahasa ini memiliki jumlah penutur yang paling banyak dibanding dengan bahasa asing lainnya.

Sri Lestari menambahkan, semakin banyak penutur suatu bahasa, tentu menguasai bahasa tersebut memiliki keuntungan yang semakin banyak pula.

Apalagi, komunikasi saat ini sudah tak berbatas wilayah terutama dengan keberadaan sosial media membuat semua dapat berkomunikasi dengan bebas kepada penutur lain di belahan dunia manapun.

"Tentu saja, selain itu orang yang fasih dalam berkomunikasi bahasa Inggris memiliki kesempatan untuk mengakses pekerjaan dan pendidikan yang lebih layak," imbuhnya.

Baca juga: Benarkah Gen Z Paling Menguasai Bahasa Inggris ketimbang Milenial?

Selain itu, belajar bahasa asing memiliki banyak keuntungan mulai dari segi kognitif hingga aspek sosial.

Mempelajari bahasa asing mampu melatih otak untuk memiliki kesadaran metalinguistik yang berarti bahwa jika diajarkan sejak dini, mereka akan dapat secara alami memahami, menganalisis, dan menggunakan bahasa itu sendiri.

Selain itu, belajar bahasa asing memiliki manfaat melatih daya ingat, meningkatkan kreatifitas, kemampuan akademik, serta memiliki kemampuan problem solving yang lebih unggul.

"Pada aspek sosial, anak yang memiliki kemampuan bahasa asing akan memiliki pikiran yang lebih terbuka dalam memandang sesuatu dari beragam perspektif. Selain itu, anak juga dinilai dapat lebih empatik," papar dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com