Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rakha, Mahasiswa Termuda Teknik Geofisika ITB, S2 di Usia 19 Tahun

Kompas.com - 25/03/2024, 14:46 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bisa lulus S2 di usia 20 tahun menjadi cita-cita mahasiswa termuda Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhammad Rakha Dizionario.

Saat ini, ia menjadi mahasiswa tingkat akhir termuda di ITB di usia 19 tahun, sekaligus telah menjadi mahasiswa S2 Rekayasa Pertambangan ITB.

Mahasiswa Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) angkatan 2020 ini menjadi mahasiswa termuda karena mengikuti tiga kali program akselerasi saat sekolah, serta mengikuti program fast track untuk jenjang S2.

Akselerasi sampai tiga kali

Rakha mengikuti program akselerasi pada saat SD, SMP, dan SMA. Sehingga membuatnya "menghemat" waktu belajarnya selama 3 tahun saat sekolah.

Baca juga: Cerita Tirza, Lolos Masuk ITB dengan Lintas Jurusan pada SNBT 2023

Ia mengatakan, pada saat SD dan SMP, dia mengikuti program akselerasi didorong oleh keinginan orangtua. Namun, pada saat SMA Rakha mengambil inisiatif sendiri untuk tetap terlibat dalam program akselerasi, lantaran dia merasa sudah memiliki tanggung jawab pribadi terhadap pilihan tersebut.

Saat menjalani program akselerasi di SD dan SMP, Rakha merasa tidak ada masalah. Hanya saja, pada saat SMA, program akselerasi membuatnya tidak bisa aktif dalam organisasi dan ekstrakurikuler karena memiliki jadwal belajar yang cukup padat.

Baca juga: Kisah Dinda Pernah Gap Year 2 Tahun, Kini Jadi Lulusan Terbaik

Untungnya, Rakha memiliki teman-teman dan lingkungan yang suportif sehingga masih dapat menjalani pendidikannya dengan lancar.

Rakha berhasil masuk ITB yang menjadi kampus impiannya melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Memasuki Tahap Persiapan Bersama (TPB) di ITB, Rakha merasa sedikit kesulitan untuk bersosialisasi. Lantaran dia merasa minder dengan usianya yang jauh lebih muda daripada teman-temannya.

Namun, setelah memasuki jurusan dan himpunan, dia sudah mulai bisa bersosialisasi dan memiliki banyak teman karena tidak adanya senioritas di sana.

Kemudian dia aktif mengikuti Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika “TERRA” ITB. Hal ini sekaligus menjadi pengalaman baru baginya, sebab dia saat SMA tidak aktif dalam berorganisasi.

Baca juga: Anak Tukang Bubur Ini Bisa Kuliah Gratis dan Lulus Cumlade dari ITB

Dengan menjadi ketua wisuda, tim kaderisasi, dan supervisi bidang pengembangan, Rakha menjadi lebih berkembang dan menguasai banyak soft skill.

“Dengan saya mengikuti hal kayak begitu, itu ngembangin diri saya banget, saya ga nyeselnya di situ, saya ikutin wadah itu, dan itu menurut gua menjadi pengalaman yang gabisa dilupain dan mengubah hidup saya” ujarnya dilansir dari laman ITB, Senin, (25/3/2024).

Berpeluang lulus S2 di usia 20 tahun

Setelah menjalani perkuliahan di Program Studi Teknik Geofisika selama beberapa tahun, Rakha menyadari dirinya memiliki minat di bidang pertambangan.

Maka dari itu dia memutuskan untuk melanjutkan S2 Rekayasa Pertambangan ITB.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com