Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Kadin Pamekasan Inisiasi "Rumah Vokasi" untuk "Link and Match" Vokasi-Industri

Kompas.com - 15/08/2023, 10:59 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Harisandi Savari menginisiasi lahirnya Rumah Vokasi sebagai salah satu strategi membangun link and match dunia pendidikan vokasi dan dunia usaha dunia industri (DUDI).

Pengusaha property asal Madura yang akrab disapa Harisandi mengungkapkan, saat ini memiliki gelar sarjana adalah kebanggaan bagi sebagian orang, sebuah pencapaian penting bagi setiap mahasiswa, namun kondisi saat ini masih ditemukan banyak lulusan masih menganggur.

Harisandi yang juga mengatakan, banyak lulusan perguruan tinggi yang sulit mencari pekerjaan, sebagian berkaitan dengan keterputusan lokasi, derajat, dan persaingan.

Ia menegaskan, Kadin yang merupakan wadah berkumpulnya pengusaha memiliki tanggung jawab besar mengurai permasalahan tersebut.

"Kesulitan yang dirasakan lulusan untuk mencari kerja tidak hanya dirasakan di Indonesia saja, melainkan secara global. Dengan rumah vokasi, mahasiswa pun dengan dosen bisa belajar selama tiga bulan. Apa skill yang sebenarnya dibutuhkan di dunia industri," jelasnya (15/8/2023).

Pengusaha muda ini menuturkan, tujuan dibentuknya Rumah Vokasi adalah untuk mendorong terjadinya link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja.

"Kami Kadin saat ini bekerja sama dengan beberapa universitas untuk memasukkan dalam kurikulum apa sih keterampilan yang bisa didapat mahasiswa sehingga mereka tidak gugup menghadapi dunia kerja," imbuhnya.

Harisandi menambahkan, pengalaman atau jurusan kuliah dengan keterampilan kerja banyak yang tidak cocok.

Baca juga: Ini Pentingnya Pendidikan Vokasi untuk Ciptakan Wirausaha Muda Berdaya Saing

"Saat ini ada sekitar 9,2 juta pekerjaan terbuka di negara ini dan sayangnya ada ketidakcocokan. Beberapa keterampilan adalah ketidakcocokan pengalaman," katanya.

"Banyak mahasiswa setelah lulus tidak tertarik atau menyesal dengan jurusan mereka. Lulusan seringkali hanya mempertimbangkan gaji yang besar dan peluang karier yang luas, padahal itu tidak cocok dengan keterampilannya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com