Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak Buruh Serabutan yang Sukses Jadi Dosen

Kompas.com - 14/12/2022, 16:18 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Tidak ada yang mustahil, jika seseorang tekun dan serius berusaha dalam menggapai cita-cita.

Itu yang dilakukan Arin Setyowati, anak buruh serabutan asal Kapas, Bojonegoro yang saat ini jadi Dosen di UM Surabaya dan Pakar Ekonomi.

Baca juga: Kiat Erina Gudono Kuliah di Kampus Top Dunia: Belajar 30 Jam

Meski lahir dari keluarga yang memiliki latar belakang ekonomi tidak baik, itu tidak membuat Arin patah semangat.

Putri pasangan almarhum Kartiono dan Ninik Isnaini mampu membuktikan bahwa kesuksesan bukan hanya milik orang-orang yang memiliki uang, tapi juga milik orang-orang yang berjuang.

Terlahir dari 3 bersaudara dan menjadi perempuan satu-satunya bukan hal yang mudah bagi dirinya.

Rupanya saat akan memasuki masuk SMK, Arin hampir putus sekolah karena terkendala biaya.

"Jadi bapak waktu itu kerjanya serabutan, mulai dari supir truk besar, truk kecil dan nyambi jadi tukang becak, sementara ibu jualan krupuk dan rujak di pasar, kadang juga keliling," ucap dia dalam keterangannya dikutip dari laman UM Surabaya, Rabu (14/12/2022).

Menurut dia, dirinya sempat tidak didukung keluarganya saat akan masuk SMK, karena terkendala biaya.

Arin mengakui, untuk makan saja susah, apalagi untuk membayar SPP setiap bulannya.

Bahkan, dia memilih sekolah SMK bukan tanpa alasan, dia beranggapan jika tidak bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi setidakya bisa langsung bekerja.

"Waktu itu, saat saya mendaftar di SMK saya tidak ada uang sama sekali, hanya ada uang untuk bayar angkutan umum, tapi saya tetap yakin datang dan daftar saja. Rupanya Allah menolong lewat perantara kawan saya, sehingga saya bisa mendaftar hari itu juga," ungkapnya.

Baca juga: Sosok Prof. Gudono, Calon Besan Jokowi Pernah Jadi Guru Besar UGM

Rupanya perempuan yang memiliki hobi belajar sejak kecil ini langganan menjadi juara kelas dari SD hingga SMK.

Karena kepandaiannya selama SMK, Arin mendapatakan beasiswa dari sekolah, sehingga dia tidak perlu membayar SPP secara penuh.

Saat kuliah sambil bekerja di rental pengetikan dan admin

Setelah lulus sekolah SMK, hidupnya tidak langsung mudah, dirinya masih terus bermimpi agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.

Bahkan, dia sempat mendaftar di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com