Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak Buruh Serabutan yang Sukses Jadi Dosen

Kompas.com - 14/12/2022, 16:18 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Namun keberuntungan belum memihaknya, ditambah lagi Ayahnya meninggal di tahun itu, sehingga perlahan mengubur mimpinya.

Beberapa bulan setelah Ayahnya meninggal, dia mendapatkan tawaran kuliah dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Bojonegoro di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) melalui beasiswa kader.

Tanpa berpikir panjang, dia mengambil tawaran itu untuk kuliah di Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI).

Karena hanya mendapatkan gratis biaya kuliah, dia harus tetap bekerja untuk biaya makan dan kos di Surabaya.

"Waktu itu pagi saya kerja di rental sampai sore. Kemudian sorenya kuliah, malam lebih sering aktivitas organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)," jelas dia.

Kerja di rental, dia juga lakoni sampai 1 tahun. Kemudian pada tahun kedua, dia diminta untuk menjadi admin di SD Muhammadiyah 24 Surabaya dan mengajar komputer.

Pekerjaan itu dilakoninya hingga Kuliah Kerja Nyata (KKN), karena dia ingin lebih fokus di semester akhir.

Setelah lulus dari UM Surabaya, dia tak langsung mendapatkan pekerjaan tetap, dia bekerja sebagai administrasi majalah Matan sembari menyiapkan studi lanjut di Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Alhamdulillah waktu itu, saya mendaftar beasiswa calon dosen dan langsung diterima jurusan Ilmu Agama dan Lintas Budaya fokusnya pada Ekonomi Islam," ujarnya.

Baca juga: Apakah Perut Buncit Sarang Penyakit? Ini Kata Dosen FK UM Surabaya

Saat kuliah S2, sambung dia, permasalahan ekonomi masih menjadi hambatan, karena beasiswanya selalu terlambat cair, sehingga seringkali makan seadanya.
Namun berkat dari beasiswa itu, dia bisa membantu menopang biaya sekolah adiknya hingga lulus.

Selama menjadi mahasiswa UGM, Arin pernah mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa terajin yang mengunjungi perpustakaan.

Setelah lulus dari UGM, Arin menjadi Dosen di UM Surabaya. Puluhan penelitian telah dia hasilkan dan mendapatkan dana hibah dari pemerintah.

Tak hanya itu, Arin juga menjadi pengganggas desa cerdas keuangan syariah yang mayoritas masyarakatnya terjerat pinjol dan rentenir di kawasan Tempurejo Surabaya.

Berkat kegigihannya, dia terpilih menjadi Dosen pendamping terbaik dalam hibah PHP2D dalam Abdidaya Kemendikbud tahun 2021.

Tak hanya itu, dia juga menjadi penerima MOFA Research Fellowship Taiwan.

Sebagai Pakar Ekonomi semua tulisan dan gagasannya mudah ditemui pada media masa online nasional.

Baca juga: Sering Kerja Lembur? Ini 2 Dampaknya Menurut Dosen UM Surabaya

Kini, ibu satu anak tersebut tengah menyelesaikan studi S3 di Universitas Airlangga berkat beasiswa BPPDN Awardee Dikti dengan jurusan Ilmu Ekonomi Islam.

"Cara balas dendam terbaik adalah memperbaiki diri sendiri dengan berprestasi," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com