Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanfaatan Teknologi VR dan AR Jadi Solusi Praktikum Prodi Kesehatan

Kompas.com - 17/12/2020, 17:59 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Menjaga kualitas pembelajaran pendidikan tinggi menjadi tantangan terbesar di tengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan perguruan tinggi mengadopsi pembelajaran jarak jauh.

Terlebih bagi program studi (prodi) di mana kompetensi atau skill menjadi poin penting yang tidak dapat digantikan dengan pembelajaran via aplikasi video conference seperti Zoom atau Google Class.

Termasuk prodi kesehatan di mana dalam proses pembelajaran tidak bisa dilepaskan dari kegiatan praktikum yang dilakukan di laboratorium maupun di rumah sakit.

 

 

Menjawab tantangan tersebut, SEVIMA, konsultan dan pengembang teknologi informasi, menggelar webinar “Langkah Tepat Menyiasati Praktikum Prodi Kesehatan di Masa Pandemi”. secara daring, Rabu (16/12/2020).

Kegiatan menghadirkan Susi Hartati (Ketua STIKes Mitra Keluarga) dan Kholid Fathoni (Dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya).

Baca juga: Hal Sepele yang Bisa Membuat Calon Mahasiswa Gagal SNMPTN-SBMPTN 2021

Tantangan praktik klinik di tengah pandemi

“Standar pembelajaran sangat dibutuhkan di masa pandemi. Selama pandemi pembelajaran
tidak bisa dijalankan semaksimal mungkin, ini akan memengaruhi hasil lulusan,” ungkap Susi Hartati.

Seperti diketahui, praktikum klinik mahasiswa kesehatan terbilang sulit dilakukan pada kondisi sekarang ini. Terlebih jika praktikum tersebut dilakukan di rumah sakit yang saat ini mengalami krisis seiring dengan jumlah pasien covid yang membludak ketimbang noncovid.

Dengan kondisi seperti itu, mengadakan praktikum di rumah sakit sangat tidak disarankan. Terlebih lagi, nyaris semua rumah sakit di Indonesia masih belum siap memberikan lahan untuk praktik mahasiswa.

Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan menjalankan pembelajaran praktikum daring, dan  memanfaatkan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Technology (AT).

Kegiatan praktikum tersebut juga bisa dilakukan dengan penggunaan simulasi praktikum melalui tele health atau virtual reality. Selain itu, penggunaan media phantom (manekin) juga menjadi solusi pembelajaran klinik.

Sayangnya, Susi menjelaskan, tantangan pembelajaran muncul dari kurangnya ketersediaan infrastruktur digital yang dimiliki kampus. Tambahan lagi, dosen dan mahasiswa pun masih banyak mengalami gagap teknologi.

"Artinya, tidak semua dosen dan mahasiswa memiliki keterampilan digital yang memadai. Ini yang akhirnya membuat pihak kampus harus memikirkan kegiatan praktikum secara matang," jelasnya.

Pembelajaran berbasis hybrid

 

Lebih jauh Susi menambahkan, pemilihan metode mix and match mata kuliah cocok diterapkan di masa pandemi seperti saat ini.

Dengan demikian, pihak kampus harus siap memiliki metode yang tepat selama pandemi. Beberapa contoh metodenya yaitu flip classroom (pekerjaan rumah dikerjakan di kampus, pekerjaan kampus dilakukan di rumah); discussion board sebagai media studi; proses penyampaian modul disampaikan harus beruntun; hingga melakukan simulasi pembelajaran selama pandemi ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com